Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Peringatkan Rencana Trump Uji Coba Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Shut Down Pemerintah AS Berlanjut, 10.000 Penerbangan Ditunda dan Dibatalkan

Senin, 10 November 2025 - 08:01:00 WIB
Shut Down Pemerintah AS Berlanjut, 10.000 Penerbangan Ditunda dan Dibatalkan
Penutupan pemerintah AS masih berlangsung, menyebabkan penundaan dan pembatalan lebih dari 10.000 penerbangan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Penutupan atau shut down pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung, mencatat rekor terpanjang dalam sejarah negara itu, yakni telah menembus 40 hari. 

Kongres AS belum bisa mengesahkan rancangan anggaran meski telah menggelar belasan kali sidang, dipicu kebuntuan antara Partai Republik dan Demorkat soal subsudi perawatan medis atau tunjangan kesehatan.

Dampak dari berlanjutnya shut down, lebih dari 10.000 penerbangan dibatalkan dan ditunda, demikian data dari situs web pelacakan penerbangan FlightAware.

Total penundaan penerbangan domestik dan internasional di AS mencapai 7.954. Selain itu, 2.298 penerbangan lainnya dibatalkan. Dengan demikian total 10.252 penerbangan dibatalkan atau mengalami penundaan.

Kondisi ini terjadi karena banyak petugas air traffic control (ATC), bagian dari pegawai federal, yang dirumahkan karena tidak mendapat gaji.

Otoritas AS sebelumnya mengumumkan akan memangkas jumlah penerbangan sebesar 10 persen jika penutupan pemerintah terus berlangsung.

Presiden Donald Trump memperingatkan dampak dari shut down terhadap sektor penerbangan sangat riskan terhadap keamanan nasional.

Tahun fiskal sedianya dimulai di AS pada 1 Oktober, namun Kongres gagal menyepakati rancangan anggaran yang menyebabkan pemerintah tidak dapat menjalankan operasionalnya. Rekor shut down terpanjang sebelumnya juga terjadi pada masa pemerintahan Trump periode pertama yakni 35 hari.

Trump sebelumnya mengatakan akan memanfaatkan momentum ini untuk melakukan PHK massal terhadap pegawai pemerintah serta memangkas anggaran gaji. Gedung Putih juga memanfaatkannya untuk menghapus program-program pemerintah yang tak disukai Partai Repubik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut