Shut Down Pemerintah Berakhir Setelah 43 Hari, Ini Janji Trump kepada Warga AS
WASHINGTON, iNews.id - Setelah 43 hari lumpuh akibat kebuntuan politik di Kongres, pemerintahan Amerika Serikat (AS) akhirnya kembali beroperasi. Presiden Donald Trump menandatangani rancangan anggaran federal pada Rabu (12/11/2025) malam waktu setempat, menandai berakhirnya shut down terpanjang dalam sejarah negeri itu.
Penandatanganan dilakukan hanya 2 jam setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS meloloskan rancangan anggaran yang sebelumnya telah disetujui oleh Senat. Dengan langkah itu, ratusan ribu pegawai negeri sipil federal yang selama lebih dari sebulan tidak menerima gaji akhirnya bisa kembali bekerja.
“Dengan tanda tangan saya, pemerintah federal sekarang akan kembali beroperasi normal,” kata Trump, dalam pidatonya di Gedung Putih, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (13/11/2025).
Presiden ke-47 AS itu juga menyampaikan janji kepada rakyatnya setelah krisis anggaran yang sempat melumpuhkan layanan publik:
“Pemerintahan saya, bersama mitra di Kongres, akan melanjutkan upaya untuk menurunkan biaya hidup, memulihkan keamanan publik, menumbuhkan ekonomi kita, dan menjadikan Amerika terjangkau kembali bagi seluruh warga,” ujarnya.
Didukung Bipartisan, tapi Masih Penuh Ketegangan
Rancangan anggaran yang disahkan itu merupakan hasil kompromi antara Partai Republik dan sebagian anggota Partai Demokrat. Dalam pemungutan suara di DPR, 222 anggota mendukung, termasuk enam Demokrat, sementara 209 anggota menolak, dua di antaranya dari Partai Republik.
Sebelumnya pada Senin malam, Senat AS meloloskan rancangan tersebut dengan 60 suara mendukung dan 40 menentang, jumlah minimal yang dibutuhkan untuk melewati ambang filibuster.
Anggaran itu akan mendanai operasional pemerintah federal hingga 30 Januari 2026, termasuk pembayaran gaji bagi ratusan ribu pegawai yang terdampak penghentian sementara kegiatan pemerintahan.
Rekor Shut Down Terpanjang
Krisis fiskal kali ini mencatatkan sejarah baru, 43 hari penutupan pemerintahan, mengalahkan rekor 35 hari yang juga terjadi pada masa pemerintahan Trump periode pertama.
Selama shut down, hampir semua layanan publik non-esensial dihentikan. Lembaga-lembaga seperti Administrasi Pajak (IRS), Layanan Taman Nasional, hingga sejumlah badan penelitian federal, berhenti beroperasi penuh. Hanya sektor penting seperti keamanan nasional, militer, dan layanan kesehatan darurat yang tetap berjalan.
Janji Trump: Fokus Ekonomi dan Keamanan Publik
Dalam pidato usai penandatanganan, Trump menegaskan fokus pemerintahannya pada pemulihan ekonomi dan kestabilan sosial. Dia berjanji akan menghindari kebuntuan politik serupa di masa mendatang.
Trump menegaskan bahwa krisis ini menjadi pengingat penting bagi Washington untuk “mengutamakan rakyat di atas kepentingan partai”.
Tantangan Berikutnya: Negosiasi Anggaran Jangka Panjang
Meski shut down berakhir, para pengamat menilai tantangan belum selesai. Pemerintah masih harus merumuskan anggaran jangka panjang untuk tahun fiskal 2026, yang kemungkinan akan memicu kembali perdebatan antara Trump dan Kongres, terutama terkait pemangkasan pengeluaran sosial dan kebijakan pajak.
Namun untuk sementara, penandatanganan rancangan ini menjadi angin lega bagi rakyat Amerika yang selama berminggu-minggu terjebak dalam ketidakpastian ekonomi akibat kebuntuan politik di ibu kota.
Editor: Anton Suhartono