Siap Hadapi Rusia, Ukraina Adakan Latihan Pertahanan untuk Warga Sipil
KYIV, iNews.id - Pemerintah Ukraina meluncurkan serangkaian latihan pertahanan untuk penduduk. Warga diajari dasar-dasar pertahanan diri dan pertolongan pertama.
"Saya di sini untuk belajar bagaimana membela diri, membela kerabat saya dan juga memahami bagaimana harus bertindak dalam situasi ini," kata Ilya Goncharov, warga yang mengikuti latihan di pinggiran Kota KYIV, Sabtu (5/2/2022).
Sementara di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang hanya berjarak 25 kilometer dari perbatasan Rusia, ribuan orang turun ke jalan pada Sabtu. Mereka membawa bendera Ukraina, kuning-biru raksasa. Mereka menunjukkan tekad untuk melindungi kota.
"Kami ingin menunjukkan, orang di Kharkiv siap untuk mempertahankan negara dan melawan balik," kata pengunjuk rasa, Svitlana Galashko.
Di tengah kebuntuan atas Ukraina, Presiden Joe Biden telah memerintahkan 2.000 tentara berbasis di AS menuju Polandia dan Jerman. AS juga memindahkan 1.000 tentara dari Jerman ke Rumania sebagai bentuk komitmen AS terhadap sayap timur NATO.
Awal pekan ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengisyaratkan kesiapan Moskow untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Washington dan sekutu NATO-nya.
Sebagai bagian dari diplomasi tingkat tinggi untuk meredakan ketegangan, Presiden Prancis, Emmanuel Macron akan menuju ke Moskow dan Kyiv pada hari Senin dan Selasa pekan depan. Sementara Kanselir Jerman, Olaf Scholz akan melakukan perjalanan ke Kyiv dan Moskow pada 14-15 Februari.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy juga berbicara dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel pada hari Sabtu. Melalui Twitternya, dia mengatakan ketegangan di sekitar Ukraina harus dikurangi.
Pada 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina setelah pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Moskow meninggalkan negara itu. Rusia juga mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur, di mana lebih dari 14.000 orang tewas dalam pertempuran.
Editor: Umaya Khusniah