Siap-Siap Perang Lawan Israel, Iran Akan Tingkatkan Anggaran Militer 3 Kali Lipat
TEHERAN, iNews.id - Iran berencana menaikkan anggaran militernya hingga tiga kali lipat, merespons ancaman nasional yang semakin menantang. Selain itu Iran juga mencermati situasi di Timur Tengah, termasuk perang di Jalur Gaza dan Lebanon.
Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani mengatakan, penambahan anggaran pertahanan yang fantastis itu telah diajukan ke parlemen untuk disetujui.
“Peningkatan yang cukup besar yang jumlahnya mencapai 200 persen telah disaksikan dalam anggaran pertahanan negara,” kata Mohajerani, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (30/10/2024).
Dia menambahkan anggaran tersebut akan dibahas dengan anggota parlemen dan diharapkan akan selesai pada Maret 2025.
Data Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengungkap, pengeluaran militer Iran pada 2023 sekitar 10,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp162,5 triliun (kurs saat ini). Sementara Bank Dunia menyebutkan, pengeluaran Iran untuk militer pada 2022 mencapai 6,85 miliar dolar.
Namun anggaran pertahanan Iran pada 2023 masih jauh di bawah Israel. Masih mengutip data SIPRI, Israel menghabiskan 27,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp434 triliun untuk militer sepanjang 2023.
Dewan Hubungan Luar Negeri, lembaga think tank yang berbasis di Washington DC, mengungkap Amerika Serikat saja memberikan bantuan ke Israel sedikitnya 12,5 miliar dolar sejak 7 Oktober 2023 hingga April 2024.
Para analis mengatakan serangan Israel ke Iran pada 1 Oktober lalu meningkatkan kesadaran di kalangan pejabat negara itu akan pentingnya mempertebal pertahanan.
Militer Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan militer di Iran di Provinsi Ilam, Khuzestan, dan Teheran, menewaskan lima tentara. Ada sekitar 20 lokasi di Iran yang menjadi target serangan militer Zionis.
Itu merupakan serangan terbesar di Iran dari pihak asing sejak Perang Iran-Irak pada 1980-an.
Al Jazeera melaporkan, doktrin yang berlaku sejak lama di Iran adalah menjauhi perang. Namun tampaknya, setelah serangan pada 1 Oktober lalu ditambah dengan perkembangan situasi di Gaza dan Lebanon, doktrin tersebut akan berubah.
Pejabat Iran pada Senin lalu mengatakan akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk membalas serangan Israel.
Editor: Anton Suhartono