Singapura Mulai Uji Klinis Obat untuk Pasien Covid-19
SINGAPURA, iNews.id - Singapura akan memulai uji klinis obat Covid-19 pada manusia pekan depan. Sebanyak 23 individu sehat akan menjadi medium pengujian fase pertama.
Dilansir dari The Strait Times, Rabu (10/6/2020), fase pertama pengujian obat berkode TY027 hasil pengembangan perusahaan bioteknologi Singapura, Tychan, akan dilakukan oleh SingHealth Investigational Medicine Unit selama enam minggu.
Dalam pernyataan resminya, Tychan menyebut pengujian ini untuk melihat keamanan dan efektivitas obat TYO27 dalam membangun monoclonal antibody.
Monoclonal Antibody adalah protein sistem kekebalan tubuh yang dibuat di laboratorium dan dirancang khusus untuk menargetkan Sars-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Keuntungan dari antobodi ini adalah dapat dikembangkan dalam waktu panjang dan diproduksi dalam jumlah besar. Selain itu, satu suntikan bisa menjaga tubuh pasien selama beberapa minggu.
Tychan mengatakan obat TYO27 nantinya disiapkan untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan cara memperlambat perkembangan virus dan mempercepat pemulihan, serta berpotensi memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi.
Bila pengujian fase satu dinyatakan berhasil, Tychan akan meminta persetujuan untuk menguji antibodi tersebut di populasi yang lebih besar pada tahap selanjutnya.
Untuk saat ini, Tychan tengah fokus menyiapkan obat bagi pasien Covid-19 yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di Singapura. Sedangkan peruntukan lain seperti petugas medis atau bahkan wisatawan asing akan sangat bergantung pada hasil pengujian tahap lanjut.
Profesor Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School, yang juga salah satu pendiri Tychan, mengatakan TYO27 bukan cuma untuk mengobati pasien Covid-19 tetapi juga untuk mencegah penularan virus tersebut.
"Jika obat itu memang cukup aman, kita bisa memberikannya kepada petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 sehingga mereka tidak terinfeksi," kata Profesor Eong.
"Dan skenario lainnya, semisal ada orang yang bepergian ke tempat-tempat dengan banyak kasus Covid-19, obat ini dapat digunakan untuk mencegah infeksi ketika mereka jauh dari Singapura," ujarnya.
Editor: Arif Budiwinarto