Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Paspor Warga Singapura Ini Dibatalkan karena Langgar Aturan Isolasi dengan Pergi ke Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Singapura Tutup Tempat Kerja dan Berlakukan Pembelajaran dari Rumah

Jumat, 03 April 2020 - 18:18:00 WIB
Singapura Tutup Tempat Kerja dan Berlakukan Pembelajaran dari Rumah
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id – Perdana Menteri Lee Hsien Loong memberi kabar terbaru tentang situasi wabah corona (Covid-19) dalam pidato kenegaraan pada Jumat (3/4/2020). Ini adalah ketiga kalinya Lee berbicara kepada bangsanya mengenai situasi pandemi itu.

Sebagian besar tempat kerja akan ditutup mulai Selasa (7/4/2020) nanti dan semua sekolah akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah penuh sehari berikutnya. Ini karena Pemerintah Singapura tengah menerapkan pemutusan rantai Covid-19.

“Kecuali untuk sektor ekonomi utama dan layanan penting seperti perusahaan makanan, pasar dan supermarket, klinik, rumah sakit, utilitas, transportasi dan layanan perbankan utama, semua tempat kerja lainnya akan ditutup,” kata PM Lee dalam pidato kenegaraannya dikutip The Straits Times, Jumat (3/4/2020).

Semua sekolah dan institut pendidikan tinggi akan menutup dan pindah ke pembelajaran berbasis rumah penuh mulai Rabu (8/4/2020), setelah beberapa sekolah mulai memberlakukan sistem tersebut hari ini.

Sementara, layanan prasekolah dan layanan siswa juga akan ditutup. “Tetapi kami akan memberikan kelonggaran terbatas untuk anak-anak yang orang tuanya harus tetap bekerja,” katanya.

PM Lee mengatakan, Singapura secara rutin telah melihat lebih dari 50 kasus baru setiap hari selama dua minggu terakhir, meskipun ada upaya terbaik dari pihak berwenang untuk mencegah wabah tersebut.

“Awalnya, banyak kasus baru diimpor dari luar negeri, oleh sebagian besar warga Singapura yang kembali. Kemudian pekan lalu, kami mulai menemukan lebih banyak kasus lokal. Selain itu, meskipun penelusuran kontak kami baik, untuk hampir setengah dari kasus ini, kami tidak tahu di mana atau dari siapa orang itu tertular virus,” tuturnya.

“Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak orang di luar sana yang terinfeksi, tetapi yang belum diidentifikasi. Dan mereka mungkin menularkan virus tanpa diketahui orang lain,” katanya.

Sementara mengklaim situasi tetap terkendali, Pemerintah Singapura telah memutuskan untuk membuat langkah tegas sekarang, untuk mencegah peningkatan infeksi.

“Melihat tren, saya khawatir bahwa kecuali kita mengambil langkah-langkah lebih lanjut, segalanya akan berangsur-angsur menjadi lebih buruk, atau kelompok besar lainnya mungkin mendorong hal-hal di atas,” ujarnya menambahkan.

Pada 12 Maret lalu, Lee berusaha meyakinkan publik bahwa situasi di Singapura tetap terkendali, dan menetapkan berbagai langkah yang mungkin perlu diterapkan ke depan. Berikut adalah beberapa poin penting dari pidatonya hari ini.

Dalam unggahan di Facebook sebelumnya pada Jumat ini, Lee mengatakan bahwa situasi Covid-19 di Singapura masih terkendali sejauh ini. Akan tetapi, pemerintah ingin mengambil beberapa langkah lagi.

“Sejak munculnya Covid-19, kami telah menanggapi krisis dengan tenang dan sistematis, merencanakan ke depan dan menyesuaikan langkah-langkah kami ketika situasinya berubah,” katanya.

“Biarkan saya meyakinkan warga Singapura bahwa pasokan makanan kita aman dan memadai. Beli apa yang Anda butuhkan, dan bagikan kelebihan apa pun yang Anda miliki dengan mereka yang membutuhkannya. Mari tetap tenang dan bersatu selama periode yang penuh tantangan ini,” ujarnya.

Sebanyak 1.114 orang telah didiagnosis dengan Covid-19 di Singapura hingga Jumat (3/4/2020). Negara itu melaporkan kematian kelima terkait dengan penyakit ini, seorang perempuan Singapura berusia 86 tahun yang merupakan warga Panti Jompo Lee Ah Mooi, salah satu dari klaster Covid-19.

Menyusul pengumuman klaster itu, Departemen Kesehatan dan Badan Perawatan Terpadu Singapura menyatakan tidak ada pengunjung yang diizinkan di semua panti jompo di Singapura untuk April ini.

Para pengasuh akan diberikan cara alternatif untuk berinteraksi dengan penghuni panti jompo, seperti panggilan telepon dan video, kata pihak berwenang.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut