Sirine Serangan Udara Meraung di Penjuru Ukraina, Hujan Rudal Rusia Terjadi Lagi
MOSKOW, iNews.id - Sirine peringatan serangan udara kembali meraung di penjuru Ukraina, Sabtu (15/10/2022) pagi waktu setempat. Beberapa saat kemudian terdengar ledakan beberapa kali di setiap wilayah.
Sirine juga menyala di kota serta wilayah Kiev, pusat pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky. Pemerintah kota, melalui Telegram, meminta warga untuk waspada.
"Perhatian! Peringatan serangan udara diumumkan di Kiev!" demikian bunyi pesan pemerintah kota di Telegram, seperti dikutip dari Sputnik.
Peringatan serupa juga dikeluarkan di Volyn, Rivne, Ternopil, Odessa, Mykolaiv, Poltava, dan Sumy. Beberapa media Ukraina melaporkan sirine peringatan serangan juga menyala di penjuru Ukraina.
Sirene meraung di Kota Nova Kakhovka, Kherson. Pemerintah setempat menyatakan, sistem pertahanan udara diaktifkan disusul dengan suara dua ledakan keras.
Pada Jumat malam, ledakan dan kebakaran juga dilaporkan di Zaporizhzhia. Sebagian kecil wilayah yang sudah dicaplok Rusia itu masih dikuasai Ukraina. Sistem pertahanan udara juga diaktifkan.
Anatolii Kurtiev, seorang pejabat Ukraina yang bertugas di daerah yang masih dikuasai Kiev, mengatakan beberapa infrastruktur rusak.
Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, juga mengungkap adanya laporan ledakan di Kryvyi Rih.
Rusia mengintensifkan serangan ke Ukraina sejak ledakan jembatan yang menghubungkan negara itu dengan Krimea pada 8 Oktober lalu. Presiden Vladimir Putin menuduh Ukraina di balik ledakan yang juga menewaskan tiga warga sipil tersebut.
Dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan Rusia Senin lalu, Putin menegaskan militer telah melakukan serangan balasan menggunakan rudal berpemandu presisi terhadap infrastruktur Ukraina. Ini sebagai balas dendam atas serangan Ukraina terhadap infrastruktur sipil Rusia.
Dia mengecam serangan terhadap Jembatan Selat Kerch, biasa disebut Jembatan Krimea, dengan menyebutnya sebagai aksi terorisme. Serangan itu tak bisa dibiarkan tanpa pembalasan.
Editor: Anton Suhartono