Sister Hong Viral: Mengaku Perempuan, Lelaki Crossdresser di Cina Ini Tipu 1.691 Pria untuk Berhubungan Badan
JAKARTA, iNews.id - Sister Hong viral belakangan ini menjadi topik perbincangan hangat di jagat media sosial dan berbagai platform berita. Tidak hanya mencuri perhatian publik di China, kisahnya sukses mengguncang pengguna internet di seluruh dunia.
Namun, siapa sebenarnya Sister Hong, dan mengapa kisahnya bisa sedemikian viral? Artikel ini akan mengupas tuntas kasus yang menggegerkan tersebut .
Sister Hong, yang dikenal juga sebagai “Uncle Red,” adalah seorang pria asal Nanjing, China, yang menyamar sebagai perempuan di media sosial dan aplikasi kencan. Dengan persona “Sister Hong,” ia berhasil menarik perhatian ribuan pria untuk menjalin hubungan, bahkan sampai merekam tindakan asusila secara diam-diam.
Identitas aslinya baru terungkap setelah sejumlah video beredar luas di internet, memicu kepanikan dan perdebatan luas di kalangan netizen.
Kisah Sister Hong viral bermula dari unggahan video eksplisit yang menyebar tanpa sepengetahuan para korban. Sosok di balik nama ini, seorang pria berusia 38 tahun bernama Jiao, membangun persona sebagai wanita menikah di aplikasi kencan. Uniknya, ia tidak pernah meminta bayaran uang, melainkan hadiah-hadiah sederhana seperti setengah drum minyak kacang, buah, atau alat elektronik kecil sebagai syarat pertemuan.
Menurut laporan media dan hasil penyelidikan kepolisian Nanjing, jumlah korban pria yang diajak berhubungan badan oleh Sister Hong sangat mengejutkan. Jiao sendiri mengaku telah berhubungan intim dengan 1.691 pria dalam kurun waktu beberapa tahun beroperasi.
Meski pihak kepolisian menilai angka itu kemungkinan besar dilebih-lebihkan, mereka mengonfirmasi bahwa jumlah korban tetap mencapai angka yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya pada kasus serupa.
Penyamaran Sempurna: Jiao, sebagai “Sister Hong,” konsisten tampil feminin lengkap dengan wig, masker wajah, dan pakaian khas wanita. Ia meniru gaya dan penampilan seorang istri rumahan yang ramah dan menarik.
Pengelolaan Identitas Palsu: Di aplikasi kencan, dia mengaku sebagai wanita menikah yang ingin 'berpetualang' tanpa diketahui suami.
Rekrutmen Korban: Setiap calon pasangan diundang datang ke apartemen Jiao dengan persyaratan membawa hadiah, bukan uang tunai. Iming-iming 'layanan gratis' sukses menarik banyak pria—dan dari pengakuan pelaku, terdapat 1.691 pria yang dilibatkan dalam aktivitas seksual, baik warga lokal maupun asing.
Perekaman dan Distribusi: Seluruh aktivitas seks direkam secara diam-diam. Video-video inilah yang kemudian diedarkan melalui grup online berbayar, dengan biaya keanggotaan sekitar 150 yuan (sekitar Rp330 ribu). Hal ini menjadi bukti eksploitasi digital dan melanggar ranah privasi secara ekstrem.
Kasus Sister Hong viral dengan jumlah korban pria yang begitu banyak memiliki dampak luar biasa, tidak hanya terhadap korban langsung tetapi juga pada masyarakat luas. Berikut beberapa dampak yang paling menonjol:
Fenomena Sister Hong viral menjadi trending topic nomor satu di media sosial Tiongkok seperti Weibo, dengan lebih dari 200 juta penayangan pada 8 Juli 2025.
Perbincangan seakan tak ada habisnya, mulai dari meme, video parodi, hingga tutorial mode “Sister Hong style” yang mengimitasi gaya sang pelaku—menjadi fenomena pop culture dadakan di dunia maya.
Selain itu, kasus ini juga memunculkan augmented reality filter yang meramaikan Instagram dan platform lainnya, membuktikan bagaimana masyarakat menanggapi isu besar ini dengan kreativitas digital, namun kadang juga menyepelekan sisi korban.
Crossdresser adalah istilah yang merujuk pada seseorang umumnya pria yang mengenakan pakaian, aksesoris, atau berdandan menyerupai gender yang berbeda dari gender biologisnya.
Dalam banyak kasus, crossdresser adalah pria yang tampil dengan busana dan penampilan khas perempuan, meskipun identitas gender dan orientasi seksualnya tetap sebagai pria.