Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPAI Ungkap Kondisi Terkini Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

Siswa di Korsel Gugat Pemerintah gegara Waktu Ujian Masuk Perguruan Tinggi Dipangkas 90 Detik

Selasa, 26 Desember 2023 - 02:12:00 WIB
Siswa di Korsel Gugat Pemerintah gegara Waktu Ujian Masuk Perguruan Tinggi Dipangkas 90 Detik
Sekelompok siswa di Korea Selatan menggugat pemerintah gara-gara waktu pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi selesai 90 detik dari semestinya (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Sekelompok siswa di Korea Selatan (Korsel) menggugat pemerintah puluhan juta won gara-gara waktu ujian masuk perguruan tinggi (Suneung) lebih cepat 90 detik dari semestinya. Mereka merasa dirugikan meski para guru pengawas ujian hanya mempercepat waktu 90 detik.

Suneung merupakan ujian masuk perguruan tinggi di Korsel yang terkenal lama dan sulit. Dampak dari ujian ini dianggap bisa mengubah kehidupan seseorang. 

Hasil Suneung tidak hanya menentukan seorang siswa masuk perguruan tinggi, namun juga pilihan karier hingga hubungan asmara. Oleh karena itu tak heran jika siswa, keluarga, hingga pemerintah memperlakukan Suneung dengan sangat serius.

Selama ujian yang berlangsung 8 jam itu, otoritas Korsel menutup wilayah udara hingga menunda pembukaan pasar saham dengan tujuan agar membantu para siswa berkonsentrasi. Sama halnya saat guru pengawas mengakhiri ujian 90 detik lebih awal. Keputusan tersebut dinilai sebagai masalah besar yang bisa memberikan dampak sangat serius.

Insiden itu terjadi di lokasi ujian Kota Seoul saat mata pelajaran bahasa Korea. Bel berbunyi 90 detik lebih awal dari seharusnya. Pengawas mengambil lembar jawaban siswa, meski diprotes.

Otoritas ujian masuk perguruan tinggi sebenarnya sudah mengakui kesalahan tersebut dan mengganti waktu yang hilang dengan mengambil jam istirahat makan siang. Namun siswa hanya boleh mengisi kolom jawaban kosong, tidak bisa mengubah jawaban sebelumnya.

Insiden ini membuat trauma dan sangat mengganggu para siswa, sehingga mereka tak bisa konsentrasi untuk melanjutkan ujian mata pelajaran berikutnya. Beberapa siswa bahkan menyerah dan meninggalkan lokasi ujian. 

Setelah itu 39 siswa menggugat pemerintah Korsel. Setiap mereka meminta kompensasi 20 juta won atau sekitar Rp238,4 juta. Angka itu merupakan perkiraan biaya yang harus mereka keluarkan selama setahun untuk mempersiapkan Suneung tahun depan.

Pengacara para siswa, Kim Woo Suk, yakin bisa memenangkan kasus ini, apalagi terkait preseden terhadap hukum. 

Pada kasus sebelumnya yakni di April, pengadilan memenangkan gugatan sekalompok siswa di Seoul sehingga mereka berhak atas kompensasi 7 juta won. Penyebabnya bel tanda akhir ujian berbunyi 2 menit lebih awal saat Suneung 2021.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut