Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Tak Ada Kekuatan Militer Bisa Kalahkan Angkatan Laut AS!
Advertisement . Scroll to see content

Situasi AS setelah Pilpres Bikin Jerman Khawatir, Kenapa?

Rabu, 04 November 2020 - 18:42:00 WIB
Situasi AS setelah Pilpres Bikin Jerman Khawatir, Kenapa?
Warga Amerika Serikat mulai mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilih mereka di Pilpres AS, Selasa (3/11/2020) pagi waktu setempat. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id – Situasi di Amerika pascapelaksanaan Pilpres AS 2020 membuat sejumlah kalangan khawatir. Salah satunya Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, yang memperingatkan bahwa AS menghadapi situasi “yang sangat mudah meledak”.

Menurut dia, ada kemungkinan terjadinya krisis yang sistematis di negeri Paman Sam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya. Sebelumnya, Trump menyatakan akan pergi ke Mahkamah Agung AS untuk menghentikan proses penghitungan suara Pilpres AS—yang dianggapnya dinodai dengan kecurangan.

Menanggapi klaim politikus Partai Republik itu, Kramp-Karrenbauer mengatakan, Trump dapat menciptakan krisis konstitusional di AS. “Skenario semacam itu sangat mengkhawatirkan kami (Jerman). Pemilu ini belum diputuskan, suara masih dihitung,” ujar Kramp-Karrenbauer kepada lembaga penyiar publik Jerman, ZDF, dikutip kembali AFP, Rabu (4/11/2020).

Menteri yang juga menjabat ketua Partai Uni Demokratik Kristen itu menuturkan, pertarungan untuk mendapatkan legitimasi hasil Pemilu Amerika tampaknya telah dimulai. Dia pun mengakui hubungan Jerman-AS telah menghadapi “ujian berat” dalam empat tahun terakhir, terutama sejak Trump melontarkan kritik keras terhadap Berlin atas perdagangan dan pengeluaran militer Jerman.

Kendati demikian, Kramp-Karrenbauer berpendapat, hubungan persahabatan AS-Jerman terlepas dari siapa pun yang menguasai Gedung Putih di Washington. Dia pun menentang seruan dari sebagian rakyat Jerman yang meminta negara mereka tak lagi bergantung pada Amerika Serikat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut