Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Soal Surat untuk Direktur CIA, Najib Razak: Saya Tak Tahu!

Kamis, 26 Juli 2018 - 20:09:00 WIB
Soal Surat untuk Direktur CIA, Najib Razak: Saya Tak Tahu!
Najib Razak (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan tak tahu menahu soal surat yang dikirim oleh divisi riset yang berada di bawah Kantor Departemen Perdana Menteri, kepada Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) Gina Haspel.

Surat itu dikirim sekitar lima hari sebelum pemilu Malaysia ke-14 yang berlangsung pada 9 Mei 2018.

"Itu bukan arahan dari saya. Surat itu ditulis oleh badan (Divisi Riset Departemen Perdana Menteri). Apakah mereka menulis surat itu atau tidak, tanya saja kepada mereka," kata Najib, dikutip dari The Star, Kamis (26/7/2018).

Surat itu, kata dia, merupakan urusan badan intelijen Malaysia ke AS, sehingga Najib yang saat itu masih menjabat PM tak mengetahuinya.

"Itu badan ke badan. Saya tidak bisa memastikan atau membantahnya, tapi saya tak punya pengetahuan soal itu," ujarnya, menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan tidak mengetahui isi suratnya. Selain itu bukan kapasitasnya untuk memberikan komentar, apalagi terkait intelijen.

Saat ditanya apakah ada surat yang dikirim ke intelijen negara lain, Najib menegaskan tidak tahu.

"Hal-hal ini biasanya dilakukan oleh badan intelijen dan bukan kebijakan kami untuk mengungkapnya. Ini adalah rahasia pemerintah. Jika kami mengungkapnya, itu tidak bisa dianggap sebagai rahasia pemerintah," tuturnya.

Seperti diketahui, kabar mengenai surat untuk CIA ini dibocorkan media Malaysia, Malaysiakini.
Surat itu berisi permohonan intelijen Malaysia kepada AS untuk mendukung perdana menteri berikutnya, bahkan jika Najib menang dengan suara mayoritas atau hanya mendapat satu kursi parlemen saja.

Departemen juga meminta kepada Haspel untuk melaporkan kepada Menlu AS mengenai kompleksnya mengelola pemilu oleh pemerintahan Najib Razak serta kebutuhan untuk mendapatkan dukungan dari AS bagi pemerintah saat itu.

Malaysiakini juga melaporkan, juru bicara PM Mahathir Mohamad mengonfirmasi bahwa surat itu autentik, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut