Sosok Abu Ubaida Jubir Sayap Militer Hamas, Pria Misterius yang Ditakuti Israel

JAKARTA, iNews.id - Nama Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam, kembali mencuat setelah Israel mengklaim telah membunuhnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melalui akun X pada Minggu (31/8/2025), menyatakan Abu Ubaida tewas dalam operasi gabungan militer Israel (IDF) dengan badan intelijen Shin Bet. Namun, dia tidak memaparkan detail waktu maupun lokasi operasi tersebut.

Kasus Kudeta, Polisi Tangkap Mantan Presiden Brasil Jail Bolsonaro Secara Dramatis

Abu Ubaida dikenal luas sebagai sosok bertopeng yang selalu muncul lewat rekaman video, ciri khas para pejuang Hamas. Namanya semakin populer sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dia sering tampil ke publik melalui rekaman video, menantang Israel di tengah pertempuran, sehingga dipandang sebagai simbol perlawanan bagi banyak warga Palestina dan dunia Muslim, sekaligus musuh bebuyutan bagi Israel serta sekutunya.

Israel Klaim Bunuh Abu Ubaida Jubir Sayap Militer Hamas

Pernyataan-pernyataannya mengundang dan menggugah simpati dan semangat perlawanan, bulan hanya dari dalam Palestina, api juga dunia Islam. Tak heran Israel mengkhawatirkan setiap kemunculannya di media sosial.

Kemunculannya di media semakin intens setelah Mohammad Al Deif, komandan Al Qassam yang lebih dulu dibunuh Israel pada tahun lalu, mengumumkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Tak Satu pun Anggota Hamas Tewas dalam Serangan Israel ke RS Nasser Gaza

Sejak itu, Abu Ubaida kerap muncul untuk menyampaikan perkembangan perang, biasanya dengan seragam militer hijau dan keffiyeh merah. Dia memainkan peran penting dalam perang informasi, berhadapan langsung dengan narasi dari juru bicara militer Israel.

Sosok Abu Ubaida

Abu Ubaida pertama kali dikenal pada 2002 sebagai salah satu pejuang lapangan Al Qassam. Dia selalu menjaga identitasnya dengan menutupi wajah, meneladani mantan komandan Al Qassam, Imad Aqel, yang tewas dibunuh Israel pada 1993.

Sejak Israel menarik diri dari Gaza pada 2005, Abu Ubaida ditunjuk sebagai juru bicara Brigade Al Qassam. Menurut informasi terbatas, dia berasal dari Naalia, wilayah Gaza yang diduduki Israel sejak 1948, dan kini tinggal di Jabalia, Gaza Utara.

Rumahnya beberapa kali menjadi target serangan udara Israel, yakni pada 2008, 2012, 2014, dan kembali pada perang terbaru. Pada perang 2014, dia sempat mengumumkan penangkapan tentara Israel Shaul Aron, yang disambut sorak dukungan dari warga Palestina di Tepi Barat.

Abu Ubaida sebelumnya aktif di Twitter dan Facebook sebelum akunnya ditutup oleh perusahaan media sosial Barat. Kini, pesan-pesannya disebarkan melalui situs resmi Al Qassam, Telegram, dan stasiun televisi Al Aqsa.