Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Isaac Herzog, Presiden Israel yang Dikunjungi 5 Nahdliyin

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:47:00 WIB
Sosok Isaac Herzog, Presiden Israel yang Dikunjungi 5 Nahdliyin
Presiden Israel, Isaac Herzog, berasal dari keluarga politikus terkemuka di negara Yahudi itu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Masyarakat Indonesia, khususnya mayoritas umat Islam di Tanah Air, baru-baru dibuat heboh sekaligus gemas dengan ulah lima warganya yang menghadap Presiden Israel Isaac Herzog. Kelima orang itu diketahui sebagai Nahdliyin—sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU).

Aksi lima orang itu membuat geram publik, lantaran mereka mengunjungi Israel dan bertemu Herzog di saat pasukan militer zionis terus membantai secara brutal rakyat Palestina. Sementara Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945.

Lalu seperti apa sosok Isaac Herzog, politikus zionis yang saat ini menjabat presiden Israel?

Herzog lahir pada 22 September 1960 di Tel Aviv. Dia menjabat sebagai presiden Israel sejak 2021. Selain menjadi politikus, dia juga berprofesi sebagai pengacara. 

Laman Encyclopaedia Britannica menyebutkan, Herzog termasuk generasi ketiga dari salah satu keluarga politikus paling terkemuka di Israel. Kakeknya, Isaac Halevi Herzog, adalah kepala rabi pertama Irlandia (1925–1936) lalu menjadi kepala rabi Ashkenazi pertama Israel (1948–1959) sejak pencaplokan tanah Palaestina. 

Ayahnya, Chaim Herzog, adalah kepala intelijen militer pertama Israel yang menjabat pada 1948–1950. Dia memegang jabatan itu untuk kedua kalinya pada 1959–1962, kemudian menjadi presiden Israel pada 1983–1993.

Ibu Herzog, Aura Ambache, lahir dari keluarga Eropa Timur yang bermigrasi ke Jaffa (dalam versi Israel disebut Tel Aviv–Yafo) dan Yerusalem selama gelombang migrasi pertama diaspora Yahudi ke Palestina pada 1882–1903. Ambache dibesarkan di Ismailia, Mesir, tempat ayahnya bekerja sebagai konsultan di Perusahaan Terusan Suez, dan di Kairo. 

Ambache pindah ke Palestina pada 1946, bergabung dengan organisasi militer Haganah dan mendaftar kursus diplomat. Di sanalah Ambache bertemu Chaim Herzog. Mereka menikah pada tahun berikutnya.

Karier politik Isaac Herzog

Karier politik Isaac Herzog dimulai sebagai sekretaris Dewan Ekonomi-Sosial (1988–90) dan kemudian diangkat menjadi sekretaris pemerintah di pemerintahan Partai Buruh Israel di bawah kepemimpinan Ehud Barak (1999–2001). Di terpilih menjadi anggota Knesset (Parlemen Israel) pada 2003 sebagai wakil dari Partai Buruh. 

Pada 2005, ketika Partai Buruh bergabung dalam koalisi dengan pemerintahan Likud pimpinan Ariel Sharon, Sharon menempatkan Herzog sebagai penanggung jawab Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum Israel. Kementerian tersebut memainkan peran penting dalam merelokasi para pemukim Yahudi selama pelepasan penduduk Israel dari Jalur Gaza pada akhir tahun itu. 

Selanjutnya, Herzog memimpin Kementerian Pariwisata (2006–2007) dan Kementerian Diaspora, Masyarakat, dan Perjuangan Melawan Anti-Semitisme (2007–2009) di bawah Perdana Menteri Ehud Olmert (2006–2009). Dia juga mengepalai Kementerian Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial (2007–2011) di bawah Olmert.

Meskipun Herzog memegang posisi penting dalam partai yang mendominasi politik Israel sepanjang sejarah negara Yahudi itu, Partai Buruh harus bekerja keras untuk tetap kompetitif pada saat dia terlibat dalam politik. Ketika partai tersebut melewati masa kepemimpinan satu periode, Herzog terpilih sebagai ketua partai pada 2013. Menjelang pemilu Knesset 2015, dia bergabung dengan Tzipi Livni yang berhaluan tengah untuk membentuk koalisi. Aliansi baru tersebut, bernama Zionist Union, menempati posisi kedua dalam pemilu dengan 24 kursi. Itu adalah capaian Partai Buruh tersukses sejak 2001. Herzog kemudian menjadi pemimpin oposisi. Namun dia juga kehilangan kepemimpinan partainya pada 2017 selepas satu periode menjabat.

Dia lalu menerima tawaran untuk memimpin Badan Yahudi Israel dan mengundurkan diri dari Knesset pada pertengahan 2018. Sebagai ketua badan tersebut, dia berjanji untuk memperkuat hubungan antara Pemerintah Israel yang berorientasi sayap kanan dan diaspora Yahudi yang lebih berhaluan kiri.

Jadi presiden Israel

Pada Mei 2021, Herzog mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Israel. Meskipun berafiliasi dengan Partai Buruh yang berideologi kiri, dia menerima dukungan dari beberapa anggota sayap kanan Knesset. Dia pun terpilih jadi presiden pada Juni tahun itu dengan selisih suara terbanyak dalam sejarah Israel.

Meskipun kepresidenan Israel sebagian besar bersifat seremonial semata, posisi Herzog sebagai presiden terlihat jelas baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Pada Januari 2022, dia menjadi presiden Israel pertama yang mengunjungi Uni Emirat Arab, setelah kedua negara menormalisasi hubungan pada 2020. Pada Maret lalu, dia juga menjadi presiden Israel pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Yordania.

Saat Netanyahu kembali menjadi perdana menteri akhir 2022, politik Israel sedang bergejolak. Pada 2023, politikus Partai Likud itu mencoba untuk mereformasi sistem peradilan negara tersebut denga mengajukan RUU yang menempatkan lembaga yudikatif berada di bawah pengawasan legislatif. Tak pelak rencana itu menuai protes dan perlawanan dari orang-orang Israel, karena dinilai akan melanggengkan kekuasaan Netanyahu yang korup.

Ketika protes besar-besaran mengguncang pemerintahan Netanyahu, Herzog berusaha menjadi penengah antarfaksi dan menawarkan rencana alternatif untuk reformasi peradilan Israel.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut