Sosok Misterius 2 Putri Putin, Maria dan Katerina yang Jadi Target Sanksi AS
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Sanksi tersebut mencakup target baru, dua putri Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Katerina dan Maria, yang diyakini AS menyembunyikan harta kekayaan sang ayah.
Siapa Katerina dan Maria yang menjadi target sanksi Amerika Serikat tersebut? Sosok keduanya selama ini misterius karena tidak pernah mengonfirmasi secara terbuka bahwa pemimpin Rusia itu ayah mereka. Putin juga menolak menjawab pertanyaan tentang dua putrinya yang cantik.
Menurut rincian dalam paket sanksi AS yang diumumkan pada Rabu (6/4/2022), putri Putin bernama Katerina Vladimirovna Tikhonova (36), adalah seorang eksekutif teknologi. Dia bekerja mendukung pemerintah Rusia dan industri pertahanannya.
Hasil investigasi Reuters dari tahun 2015 merinci koneksi dan pengaruh Katerina sebagai peneliti. Katerine yang pernah jadi penari rock 'n' roll akrobatik ini menjalankan proyek-proyek yang didanai publik di Universitas Negeri Moskow.
Pemeriksaan Reuters pada 2015 terhadap dokumen publik menunjukkan putri bungsu Putin itu telah menandatangani kontrak senilai beberapa juta dolar dari organisasi milik negara untuk pekerjaan di universitas, yang akan dilakukan oleh organisasi yang dia pimpin. Namun, tidak ada indikasi dia telah membuat keuntungan finansial pribadi dari pekerjaan ini.
Dia memegang posisi senior di universitas dan membantu mengarahkan rencana senilai 1,7 miliar dolar AS untuk memperluas kampusnya. Penasihat resmi Katerina di Universitas Negeri Moskow termasuk lima anggota lingkaran dalam Putin. Dua di antaranya mantan perwira KGB yang mengenalnya ketika dia masih balita. Mereka melayani ayahnya pada 80-an ketika dia di Dresden, Jerman Timur.
"Katerina menggambarkan dirinya sebagai pasangan Kirill Shamalov, putra Nikolai Shamalov, teman lama Presiden Putin. Shamalov adalah pemegang saham di Bank Rossiya, yang oleh pejabat AS digambarkan sebagai bank pribadi elite Rusia," kata laporan pada 2015 itu.
Kirill dan Katerina disebut memiliki kepemilikan perusahaan bernilai sekitar 2 miliar dolar AS, menurut perkiraan yang diberikan kepada Reuters oleh analis keuangan di laporan tersebut. Ini belum termasuk properti dan aset lainnya.