Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Horor! 2 Pesawat Ringan Tabrakan di Udara, Pilot Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Pauline Hanson, Anggota Parlemen Australia Pakai Cadar untuk Lecehkan Muslimah

Selasa, 25 November 2025 - 08:23:00 WIB
Sosok Pauline Hanson, Anggota Parlemen Australia Pakai Cadar untuk Lecehkan Muslimah
Pauline Hanson memicu kecaman luas setelah mengenakan cadar dalam sidang parlemen, tindakan yang dianggap melecehkan Muslimah (Foto: ABC News)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Aksi Senator Australia Pauline Hanson kembali memicu kontroversi dan kecaman luas setelah dia mengenakan cadar dalam sidang parlemen, tindakan yang dianggap melecehkan Muslimah bercadar dan memolitisasi simbol agama demi provokasi.

Peristiwa itu terjadi saat sesi Senat pada Senin (24/11), ketika Hanson, politisi sayap kanan yang dikenal vokal menentang komunitas Muslim dan kebijakan multikulturalisme, tiba-tiba muncul dengan cadar lengkap sebelum membuka penutup wajahnya di hadapan para senator. 

Aksinya langsung menuai reaksi keras, termasuk dari Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong yang menilai tindakan tersebut merendahkan perempuan Muslim dan mengobarkan sentimen Islamofobia.

Profil Singkat Pauline Hanson

Pauline Hanson adalah pendiri sekaligus pemimpin Partai Satu Bangsa, partai politik yang dikenal membawa agenda nasionalis, anti-imigran, dan retorika keras terhadap komunitas Muslim. Lahir pada 1954 di Queensland, karier politiknya mulai mencuat sejak 1990-an ketika dia mengampanyekan pengetatan kebijakan imigrasi dan mempertanyakan kontribusi minoritas di Australia.

Selama bertahun-tahun, Hanson berada di garis depan berbagai pernyataan dan kebijakan kontroversial, termasuk seruan pelarangan cadar dan kritik terhadap pembangunan masjid. 
Pendekatan politiknya kerap memicu ketegangan sosial dan dituding mengeksploitasi ketakutan masyarakat terhadap kelompok minoritas demi keuntungan elektoral.

Aksi Mengenakan Cadar yang Dinilai Melecehkan

Dalam aksinya kali ini, Hanson datang ke ruang sidang dengan mengenakan cadar hitam panjang, menyerupai niqab yang biasa dipakai Muslimah. Dia kemudian membuka cadar tersebut sambil menyampaikan kritik provokatif terhadap praktik berbusana Muslimah dan meminta pemerintah memperketat aturan.

Bagi banyak pihak, tindakan itu bukan sekadar “unjuk pendapat”, melainkan bentuk pelecehan terhadap simbol agama. Banyak komunitas Muslim menilai Hanson memperlakukan cadar seperti alat panggung politik, bukan pakaian ibadah yang memiliki makna spiritual bagi penggunanya.

Penny Wong: Ini Merendahkan Perempuan Muslimah

Menlu Penny Wong menjadi salah satu tokoh paling vokal mengutuk tindakan tersebut. Wong menilai Hanson telah menggunakan identitas keagamaan perempuan Muslim sebagai alat politik.

“Ini bukan debat kebijakan. Ini penghinaan terhadap perempuan Muslimah,” ujar Wong, seraya menegaskan bahwa simbol kepercayaan seseorang tidak seharusnya dipermainkan untuk mencari perhatian politik.

Pernyataan Wong disambut luas oleh anggota parlemen lain yang menilai tindakan Hanson melampaui batas kesopanan institusi demokrasi.

Kecaman dari Komunitas Muslim dan Aktivis HAM

Komunitas Muslim Australia mengecam keras tindakan Hanson, menyatakan bahwa aksi tersebut memperkuat stigma dan meningkatkan kerentanan perempuan bercadar di ruang publik.

Aktivis HAM juga menilai langkah itu membahayakan suasana toleransi dan memperdalam polarisasi di masyarakat, mengingat meningkatnya kasus diskriminasi berbasis agama dalam beberapa tahun terakhir.

Pauline Hanson memiliki rekam jejak panjang terkait tindakan provokatif. Dia pernah menyerukan pelarangan cadar dengan alasan keamanan dan menolak pendanaan sekolah Islam. Pernyataannya beberapa kali dianggap menyebarkan ketakutan terhadap Muslim Australia, komunitas yang selama puluhan tahun menjadi bagian penting dari masyarakat multikultural negara tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut