Spesifikasi Pesawat Pengebom AS B-21 Raider, Gunakan Teknologi Masa Depan

JAKARTA, iNews.id - Spesifikasi pesawat pengebom terbaru Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) B-21 Raider menarik untuk diketahui. Pesawat ini diluncurkan pada Jumat pekan lalu di fasilitas sang produsen Northrop Grumman Plant 4 di Florida. Northrop mengklaim pesawat ini mampu menjalankan misi yang sulit sekalipun berkat teknologi canggih yang digunakannya.

B-21 Raider merupakan pesawat pengebom berkemampuan siluman generasi keenam. Sebagai pesawat tempur generasi keenam, B-21 Raider mengadopsi teknologi siluman terdepan, teknologi informasi, serta arsitektur terbuka.

Baca Juga

Jenderal Israel yang Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Mencoba Bunuh Diri

"Tim Northrop Grumman mengembangkan dan memberikan teknologi terdepan dari ilmu pengetahuan, melihat ke masa depan untuk membawanya kembali saat ini," kata CEO and President Northrop Grumman Kathy Warden, dalam pernyataannya, saat peluncuran.

Pesawat ini dinamakan B-21 Raider untuk menghormati Serangan Doolittle pada Perang Dunia II. Saat itu, 80 penerbang dipimpin Letnan Kolonel James 'Jimmy' Doolittle menggunakan 16 pesawat pengebom B-25 Mitchell berangkat untuk menjalankan misi yang mengubah arah Perang Dunia II. 

Baca Juga

AS Luncurkan Pesawat Pengebom Terbaru B-21 Raider, Siap Hadapi China dan Rusia

Aksi 80 penerbang tersebut berperan dalam mengubah momentum di kancah perang Pasifik. Peristiwa itu dianggap sebagai katalis kemajuan serangan udara pasukan AS di masa depan. Semangat pemberani para penyerang Doolittle inilah yang menjadi inspirasi bagi B-21 Raider. Raider berarti penyerang. 

B-21 Raider menjadi tulang punggung kekuatan udara AS di masa depan. Dengan teknologi dan kemampuan yang dimiliki, pesawat ini memimpin jajaran keluarga pesawat sejenisnya yang digunakan AS. Pesawat menggunakan perangkat teknologi canggih yang menghadirkan kemampuan baru melalui integrasi data, sensor, serta senjata yang canggih. 

Northrop mengembangkan perangkat lunak pada pesawat ini sehingga meningkatkan kemampuan tempur serta manuver. 

Kemampuan B-21 mampu masuk ke banyak sistem jaringan dan semua domain. Ini didukung oleh ekosistem digital yang bertahan lama, bisa dan cocok digunakan dengan sistem yang ada sampai masa depan. Oleh karena itu Northrop menyebut sistem B-21 bisa dikembangkan dan kompatibel dengan kemajuan teknologi yang sehingga mampu mengatasi ancaman di masa depan.

Dalam hal persenjataan, B-21 Raider mampu membawa muatan bom konvensional dan nuklir. Pesawat ini diklaim menjadi alat tempur paling efektif di udara karena kemampuannya menggunakan beragam amunisi serangan langsung maupun stand-off.

Northrop Grumman dan AU juga berhasil mendemonstrasikan migrasi sistem darat B-21 ke cloud. Demonstrasi tersebut mencakup pengembangan, pengujian data, hingga penyebaran. Dengan berbasis cloud, pesawat relatif mudah dalam perawatan serta lebih efisien dalam biaya perawatan.

Untuk mengembangkan dan membangunnya, Northrop melibatkan 8.000 orang dari berbagai disipilin ilmu, termasuk personel AU.

Kini tim sedang merampungkan pembuatan enam unit B-21 Raider yang sudah memasuki tahap perakitan terakhir di fasilitas Northrop Palmdale, California. Pesawat-pesawat itu diperkirakan akan menjalani uji terbang perdana pada pertengahan 2023.

Editor: Anton Suhartono