Stasiun Luar Angkasa China Jatuh ke Bumi Senin Pagi Pukul 07.15 WIB
JAKARTA, iNews.id – Stasiun luar angkasa China, Tiangong-1, semakin mendekati Bumi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memprediksi Tiangong-1 jatuh pada Senin, 2 April 2018, pukul 07.15 Waktu Indonesia Barat (WIB) plus minus 15 menit.
“Stasiun ini diperkirakan mengalami reentry di Samudera Pasifik bagian selatan,” tulis situs resmi Lapan, seperti dikutip iNews.id di Jakarta, Minggu (1/4/2018).
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam akun facebooknya menulis, penurunan orbit Tiangong-1 sedikit melambat. Saat ini Tiangong-1 berada di ketinggian 170 km.
Tiangong-1, yang berarti Istana Surga diluncurkan dan masuk ke orbit pada September 2011. Peluncuran stasiun luar angkasa ini merupakan langkah penting bagi China sebelum misi ruang angkasa yang lebih besar pada 2020.
Mulanya, modul pada pesawat yang digunakan untuk mempraktikkan teknik docking manual dan otomatis yang rumit itu digunakan hanya selama 2 tahun, namun penggunaannya menjadi jauh lebih lama. Pesawat sudah tidak digunakan lagi pada 2016 dan menjadi sampah antariksa.
Badan antariksa China Manned Space Engineering Office, seperti dikutip dari AFP, Minggu (1/4/2018), menyatakan, stasiun luar angkasa Tiangong-1 berbobot 8 ton itu akan masuk ke bumi dengan kecepatan 26.000 kilometer per jam sebelum terpecah-pecah di atmosfer.
Stasiun luar angkasa atau pesawat luar angkasa China yang jatuh ke bumi akan terlihat seperti bola api saat masuk ke lapisan atmosfer. Diperkirakan pesawat luar angkasa yang sudah tidak beroperasi itu akan masuk ke bumi dalam waktu 24 jam.
Editor: Zen Teguh