Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Studi: Tak Ada Perbedaan Signifikan Pasien Covid-19 Diberi Remdesivir 5 dan 10 Hari

Kamis, 28 Mei 2020 - 16:28:00 WIB
Studi: Tak Ada Perbedaan Signifikan Pasien Covid-19 Diberi Remdesivir 5 dan 10 Hari
Obat antivirus remdesivir. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SACRAMENTO, iNews.id – Gilead Sciences Inc pada Rabu (27/5/2020) waktu setempat memublikasikan hasil studi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara pengobatan remdesivir selama 5 hari dan 10 hari pada pasien Covid-19 yang parah.

Perusahaan farmasi asal California, AS, itu mengumumkan temuan-temuan terpenting dari uji coba pada 29 April. Hasilnya diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Uji coba oleh Gilead itu melibatkan 397 pasien Covid-19 parah, yang dirawat di rumah sakit, di mana sebagian besar tidak menggunakan ventilator. Produsen tersebut mengungkapkan, studi itu menunjukkan bahwa 14 hari setelah pengobatan dengan obat intravena, 64 persen pasien yang diobati selama 5 hari dan; 54 persen yang diobati selama 10 menunjukkan beberapa pemulihan klinis.

Hasil riset yang tidak mencakup perbandingan dengan pasien yang mengonsumi plasebo itu juga menunjukkan, setelah 14 hari, 8 persen pasien dari kelompok 5 hari dan 11 persen dari kelompok 10 hari meninggal.

Gilead menyebutkan hasil tersebut jangan diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa durasi yang lebih singkat bekerja lebih efektif sebab bukti hasil yang lebih baik terjadi sejak dini, mengarahkan para peneliti untuk menghubungkan perbedaan keseimbangan dalam status pasien saat pendaftaran.

Kejadian buruk selama pengobatan meliputi mual dan memburuknya gagal pernapasan. Perusahaan menyebutkan 2,5 persen dari pasien di kelompok 5 hari dan 3,6 persen dari kelompok 10 hari menghentikan pengobatan akibat peningkatan enzim hati.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) memberikan kewenangan penggunaan darurat remdesivir pada 1 Mei, mengutip hasil studi berbeda yang dijalankan oleh National Institutes of Health yang menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi rawat inap tetap hingga 31 persen dibanding pengobatan plasebo.

Gilead mengatakan pihaknya mengantisipasi hasil dari studi perusahaan tentang remdesivir pada pasien Covid-19 yang lebih moderat sekitar akhir bulan ini.

Gilead menjanjikan donasi 1,5 juta dosis remdesivir, atau cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien, guna melawan pandemi global.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut