Sudan Mencekam Lagi meski Gencatan Senjata Idul Fitri, Pertempuran Masih Terjadi
KHARTOUM, iNews.id - Pasukan Dukungan Cepat (RSF), kelompok paramiliter yang bertempur melawan tentara Sudan, menyepakati gencatan senjata selama 72 jam dimulai Jumat (21/4/2023) pukul 06.00 waktu setempat. Meski demikian suara tembakan senjata masih terdengar di Khartoum dan kota sekitarnya.
Rakyat Sudan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H pada Jumat. Gencatan senjata disepakati bertujuan agar warga bisa berkumpul bersama keluarga untuk merayakannya.
"Gencatan senjata bertepatan dengan Idul Fitri yang diberkahi, untuk membuka koridor kemanusiaan guna mengevakuasi warga dan memberi mereka kesempatan untuk bertemu keluarga," bunyi pernyataan RSF, dikutip dari Reuters.
Suara tembakan senjata itu terdengar saat tentara pemerintah memasuki kota dengan berjalan kaki. Sejauh ini belum ada komentar dari Abdel Fattah Al Burhan, komandan militer Sudan. Dia juga tak menyinggung soal gencatan senjata dalam pidato yang videonya diunggah dalam laman Facebook tentara.
Warga mengatakan, tentara pemerintah dikerahkan dengan berjalan kaki ke beberapa lingkungan. Di Bahri, kota di pinggiran Sungai Nil, warga mengatakan tentara pemerintah dikerahkan dalam jumlah besar tampaknya untuk mempersiapkan serangan lanjutan. Mereka mendengar suara tembakan akibat pertempuran antara RSF dan tentara pemerintah.
Pertempuran antara RSF dan tentara Sudan meletus sejak Sabtu lalu dan hingga kini telah menewaskan lebih dari 350 orang.
RSF menjelaskan perlawananya terhadap tentara Sudan merupakan upaya untuk mempertahankan diri. Mereka juga membantah berusaha untuk menggulingkan pemerintahan.
Editor: Anton Suhartono