Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak
Advertisement . Scroll to see content

Suriah Klaim Seluruh Pemberontak Keluar dari Ghouta Timur

Minggu, 15 April 2018 - 13:18:00 WIB
Suriah Klaim Seluruh Pemberontak Keluar dari Ghouta Timur
Kelompok Jaish Al Islam bersama keluarga mereka melaksanakan salat di tengah perjalanan meninggalkan Douma (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id - Pasukan Suriah mengklaim seluruh kekuatan kelompok bersenjata Jaish Al Islam telah meninggalkan Ghouta Timur. Kota terakhir di Ghouta Timur, yakni Douma, telah dibebaskan dari seluruh anggota Jaish Al Islam, setelah pertempuran selama 2 bulan.

Sebelumnya, tokoh Jaish Al Islam mengatakan, pihaknya terpaksa meneken kesepakatan dengan pasukan rezim Bashar Al Assad karena mereka diserang menggunakan senjata kimia. Serangan itu tidak hanya mengenai kelompok bersenjata, tapi juga warga sipil di Douma.

"Seluruh teroris telah meninggalkan Douma, kota terakhir dari penguasaan mereka di Ghouta Timur," demikian laporan kantor berita pemerintah, SANA, sebagaimana dikutip kembali oleh AFP, Minggu (15/4/2018).

"Seluruh area di Ghouta Timur di wilayah pegunungan Damaskus telah dibersihkan dari pemberontak," begitu bunyi pernyataan juru bicara militer Suriah yang disiarkan stasiun televisi pemerintah.

Suriah yang didukung Rusia dan Iran menyerang Ghouta Timur pada 18 Februari untuk merebut kembali kawasan yang sudah diduduki selama 8 tahun oleh Jaish Al Islam.

Menurut data Lembaga Pemantau HAM Suriah, sejak serangan dilancarkan, 1.700 warga sipil tewas. Hampir seluruh bangunan kota hancur dihujani rudal, menjadikan Ghouta Timur sebagai “neraka dunia”.

Serangan besar terakhir terjadi pada Sabtu 7 April di Douma. Pasukan Suriah diduga kuat menggunakan senjata kimia menyerang Douma yang memicu reaksi keras internasional. Buntutnya, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, menyerang fasilitas senjata nuklir rezim Bashar Al Assad pada Sabtu 14 April.

Sementara itu, tokoh kelompok Jaish Al Islam, Mohammad Alloush, menganggap serangan AS dan sekutunya belum cukup untuk menghentikan kekejaman Assad.

Menurut dia, Assad telah memperkuat cengkeraman di negaranya yang sudah lama dilanda perang itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut