Suriname, Negara di Benua Amerika yang Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa
JAKARTA, iNews.id- Suriname, Negara di Benua Amerika yang penduduknya bisa Berbahasa Jawa. Negara tersebut terletak di Benua Amerika yang berada di bagian timur Laut Brasil.
Suriname memiliki beberapa etnis yang berbeda di antaranya penduduk asli, Afrika, India, Cina, dan Belanda.
Ada sebagian kecil dari penduduk Suriname yang berbahasa Jawa, karena sejarah perekonomian Suriname yang dipengaruhi oleh perbudakan dan imigrasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, bahasa resmi negara adalah bahasa Belanda.'
Suriname memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh perbudakan dan imigrasi. Pada abad ke-19, sebagian besar penduduk Suriname adalah para budak yang diimpor dari Afrika dan India.
Salah satu kelompok imigran yang cukup besar di Suriname adalah imigran Jawa dari Indonesia, yang dikenal sebagai "Javanese contract workers" atau buruh kontrak Jawa. Mereka dibawa ke Suriname untuk bekerja di perkebunan karet dan tebu.
Beberapa dari mereka kemudian memutuskan untuk tetap tinggal di Suriname setelah masa kontrak mereka selesai, dan turun temurun menyebarluaskan bahasa Jawa ke generasi berikutnya.
Suriname adalah negara kecil di benua Amerika yang berbatasan dengan Guyana, Brasil, dan French Guiana. Penduduknya sekitar 575,991 jiwa pada tahun 2020.
Negara ini memiliki keragaman etnis yang cukup besar, dengan penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti penduduk asli, Afrika, India, Cina, Belanda, dan Jawa.
Etnis terbesar di Suriname adalah penduduk asli yang dikenal sebagai "Amerindians" atau penduduk asli Amerika, yang diperkirakan sekitar 10% dari total penduduk. Selain itu, etnis Hindustan yang berasal dari India, sekitar 37% dari total penduduk, Afrika sekitar 15%, Jawa sekitar 15%, dan Melayu sekitar 3%.
Bahasa resmi negara adalah bahasa Belanda, meskipun bahasa lokal seperti Sranan Tongo, Jawa, Hindi, dan bahasa lainnya juga digunakan. Negara ini memiliki agama yang beragam, dengan kelompok terbesar adalah Hindu sekitar 27%, Kristen sekitar 25%, Muslim sekitar 22%, dan Buddha sekitar 5%.