Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Zelensky Bantah Serang Rumah Putin dengan Puluhan Drone: Bohong!
Advertisement . Scroll to see content

Swiss Siap Bahas Pembekuan Aset Rusia Pasca-Invasi ke Ukraina

Senin, 28 Februari 2022 - 06:54:00 WIB
Swiss Siap Bahas Pembekuan Aset Rusia Pasca-Invasi ke Ukraina
Presiden Swiss, Ignazio Cassis. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BERN, iNews.id - Swiss siap membekukan aset Rusia mengikuti jejak Uni Eropa (UE). Keputusan ini diambil sebagai sanksi kepada Rusia. 

Hal ini disampaikan Presiden Swiss, Ignazio Cassis pada Minggu (27/2/2022) saat diwawancara di televisi publik Swiss berbahasa Prancis, RTS. Tujuh anggota Dewan Federal akan bertemu pada Senin (28/2/2022) guna meninjau rekomendasi departemen keuangan dan ekonomi.

"Sangat mungkin bahwa pemerintah akan memutuskan untuk melakukannya besok, tetapi saya tidak dapat mengantisipasi keputusan yang belum diambil," katanya.

Cassis menekankan netralitas Swiss harus dipertahankan. Mereka pun siap menawarkan jasa baik untuk diplomasi jika pembicaraan antara pejabat Ukraina dan Rusia di perbatasan Belarusia tidak berhasil.  Misalnya dengan mencapai gencatan senjata.

"Itu tidak menghalangi kami untuk berbicara dengan jelas dan langsung," katanya.

Swiss telah menempuh langkah yang rumit antara menunjukkan solidaritas dengan Barat dan mempertahankan netralitas tradisionalnya yang menurut pemerintah dapat menjadikannya sebagai mediator potensial.

Di sisi lain, Swiss juga menghadapi tekanan yang semakin besar untuk memihak Barat dalam melihat invassi Moskow ke Ukraina. Swiss pun didesak agar menerapkan sanksi hukuman seperti Uni Eropa.

Pemerintah Swiss sejauh ini hanya mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan negaranya digunakan sebagai platform untuk menghindari sanksi UE.

Dalam pawai perdamaian terbesar dalam beberapa dasawarsa, sekitar 20.000 orang berdemonstrasi di ibu kota Bern, Sabtu (26/2/2022) untuk mendukung Ukraina. Beberapa dari mereka juga mencemooh pemerintah atas kebijakannya yang dinilai berhati-hati.

Cassis mengatakan pada Minggu bahwa warga Ukraina yang melarikan diri dari konflik akan menjalani untuk masa transisi, yang diharapkan akan berlangssung sesingkat mungkin.

Menteri Kehakiman, Karin Keller-Sutter secara terpisah mengatakan, Swiss siap menerima mereka yang membutuhkan perlindungan dan juga mendukung negara-negara tetangga yang terkena dampak. 

"Kami tidak akan membiarkan orang-orang dalam kesulitan," katanya.

Pemerintah Swiss pekan lalu mengubah daftar pantauannya untuk memasukkan 363 individu dan empat perusahaan yang telah dimasukkan Uni Eropa ke dalam daftar sanksi untuk menghukum Moskow.

Sementara  menurut data Bank Nasional Swiss, Rusia memegang hampir 10,4 miliar franc Swiss atau 11,24 miliar Dolar AS di Swiss tahun 2020. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut