Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Ungkap Kasus Kebakaran Rumah Hakim PN Medan, 4 Orang Ditangkap
Advertisement . Scroll to see content

Sydney Diselimuti Kabut Asap akibat Karhutla, Level Indeks Kualitas Udara Membahayakan

Selasa, 19 November 2019 - 11:18:00 WIB
Sydney Diselimuti Kabut Asap akibat Karhutla, Level Indeks Kualitas Udara Membahayakan
Sydney diselimuti kabu asap akibat kebakaran hutan dan lahan di New South Wales (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Kebakaran hutan dan lahan di Australia menyebabkan kabut asap, termasuk di Sydney. Indeks kualitas udara di Sydney, Selasa (19/11/2019), menunjukkan level membahayakan.

Data resmi menunjukkan partikulat PM2,5 tertinggi terjadi di barat laut Sydney yakni mencapai 186 ppm, sebanding dengan New Delhi. Warga diperingatkan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan.

Sementara itu suasana langit biru yang biasanya menjadi pemandangan umum di Sydney berubah menjadi abu-abu. Bangunan ikon terkenal seperti Sydney Opera House dan Harbour Bridge tampak samar tertutup kabut asap.

Kabut asap memang mulai reda pada siang, namun Biro Meteorologi mengingatkan kualitas udara buruk akan kembali terjadi pada malam hari.

"Sydney juga dikenal dengan 'kabut asap pekat' sesuai kondisi hari ini," kata Biro Meteorologi, seperti dikutip dari AFP.

Direktur kesehatan lingkungan Negara Bagian New South Wales Richard Broome mengatakan, partikel halus dalam asap dapat memengaruhi sistem pernapasan dan memperburuk paru-paru dan jantung.

"Bagi kebanyakan orang, asap menyebabkan gejala ringan seperti sakit di mata, hidung, dan tenggorokan," kata Broome.

Kalangan penderita asma, emfisema, dan kelainan jantung cenderung peka terhadap efek asap.

Kabut asap di Sydney berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang melalap dua taman nasional berjarak sekitar 100 kilometer arah barat laut Sydney. Kebakaran selama beberapa hari itu menghanguskan lahan seluas 140.000 hektare.

Enam orang tewas dan ratusan rumah hancur di New South Wales dan Queensland sejak September.

Cuaca dingin beberapa hari terakhir membuat lega petugas pemadam kebakaran. Namun suhu tinggi, angin kencang, dan kelembaban udara rendah, diperkirakan akan memicu kembali kebakaran pada Rabu.

Lebih dari 110 kebakaran saat ini terjadi timur Australia. Puluhan di antaranya belum berhasil teratasi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut