Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Breaking News: Gempa M7,0 Guncang Taiwan
Advertisement . Scroll to see content

Taiwan Beredel Saluran TV yang Dianggap Pro-China

Rabu, 18 November 2020 - 17:47:00 WIB
Taiwan Beredel Saluran TV yang Dianggap Pro-China
Bendera Taiwan berkibar saat peringatan Hari Nasional Taiwan 10 Oktober 2019 (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.idTaiwan pada hari ini menolak memperpanjang izin siaran CTi, saluran TV yang secara luas dianggap pro-China. Keputusan itu pun secara efektif menutup aktivitas kanal berita tersebut di Taiwan.

Penolakan perpanjangan izin siaran CTi itu menjadi keputusan yang pertama kali bagi Taiwan untuk menutup bisnis sebuah perusahaan media, sejak Komisi Komunikasi Nasional (semacam badan regulator penyiaran di Taiwan) dibentuk pada 2006.

Pemerintah Taiwan berulang kali mengatakan, China telah meningkatkan upaya—termasuk kampanye media—untuk menyusup dan mendapatkan pengaruh di negara pulau itu. Beijing selalu mengklaim Taiwan sebagai milik China dan mengancam akan menggunakan kekerasan untuk mengendalikan Taiwan.

Kepala Komisi Komunikasi Nasional Taiwan, Chen Yaw Shyang mengatakan, keputusan untuk menolak perpanjangan izin siaran CTi itu diambil dengan suara bulat. Dia pun lantas menyinggung soal dugaan campur tangan pemegang saham utama Cti, Tsai Eng Meng, dalam independensi editorial stasiun televisi itu.

Tsai Eng Meng diketahui memiliki relasi cukup kuat dengan Beijing. Dia menjalankan salah satu perusahaan makanan terbesar di China, Want Want China Holdings Ltd. “Ini adalah fakta bahwa pemegang saham terbesar mereka telah campur tangan langsung di meja berita CTi,” kata Chen, Rabu (18/11/2020), dikutip Reuters.

Menurut dia, CTi juga didenda karena beberapa pelanggaran, seperti tidak memeriksa fakta saat menyajikan informasi dan; membahayakan kepentingan publik.

Chen mengatakan, CTi menerima lebih dari 920 pengaduan tahun lalu. Jumlah itu mencapai sekitar sepertiga dari total pengaduan untuk semua saluran berita di Taiwan. Kendati demikian, kata dia, tidak ada bukti CTi menerima dana dari Pemerintah China.

Ditentang oposisi

Keputusan tersebut memicu kemarahan dari pihak CTi dan partai oposisi utama Taiwan. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan media.

“Pemerintah Tsai (maksudnya Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen) telah menutup Cti, kebebasan pers sudah mati!” demikian CTi menulis di halaman Facebook sebagai respons atas keputusan otoritas Taiwan itu.

CTi berjanji bakal melawan keputusan itu di pengadilan. Perusahaan media itu juga membantah mendukung China. Menurut CTi, Pemerintah Taiwan sedang berusaha membungkam siapa pun yang tidak mendukung kebijakan penguasa.

Kuomintang, partai oposisi utama Taiwan, mengatakan bahwa mereka juga menentang keputusan itu. Partai itu menilai, penolakan perpanjangan izin siaran CTi bisa menimbulkan efek mengerikan, dan sangat memengaruhi kebebasan pers.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut