LONDON, iNews.id - Inggris berjanji segera mengirim bantuan militer ke Ukraina senilai 1,3 miliar Pound Sterling atau 1,6 miliar Dolar AS untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Jumlah ini merupakan tingkat pengeluaran tertinggi untuk konflik sejak perang Afghanstan dan Irak.
"Serangan brutal Putin tidak hanya menyebabkan kehancuran yang tak terhitung di Ukraina - itu juga mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh Eropa," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan. Pekan lalu ia menjadi pemimpin Barat pertama yang berpidato di parlemen Ukraina sejak dimulainya invasi.
Israel Negosiasi Kesepakatan Gas dengan Suriah setelah Setujui Rp585 Triliun dengan Mesir
Janji pemberian bantuan ini disampaikan Perdana Menteri Boris Johnson menjelang panggilan video yang direncanakan oleh para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Minggu (8/5/2022). Pengeluaran ekstra untuk Ukraina ini akan diambilkan dari cadangan yang digunakan oleh pemerintah untuk keadaan darurat.
PM Johnson telah menjadi salah satu pendukung terkuat upaya Ukraina untuk melawan pasukan Rusia sejak nvassi 24 Februari. Sejauh ini, pemerintah Johnson telah mengirim rudal anti-tank, sistem pertahanan udara, dan senjata lainnya ke Ukraina.
AS Kirim 25.000 Peluru Artileri hingga Radar ke Ukraina
Para pemimpin negara-negara G7 di antaranya Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan virtual dengan Zelensky, sehari sebelum Rusia memperingati Hari Kemenangan sebagai tanda berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku