Tak Percaya Vaksin Rusia, Menkes: Jerman Punya Obat Covid-19 Paling Cepat Bulan Depan
BERLIN, iNews.id - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan vaksin Covid-19 buatan ilmuwan negaranya bisa tersedia paling cepat beberapa bulan mendatang atau paling lama tahun depan.
"Saya optimistis bahwa dalam beberapa bulan kedepan, dan tentu saja tahun mendatang, Jerman akan menghasilkan vaksin (Covid-19)," kata Spahn dikutip dari ZDF Television, Kamis (13/8/2020).
Perkiraan Spahn nampaknya mengacu pada laporan yang dikeluarkan oleh Robert Koch Institute pada Rabu (12/8/2020) kemarin, namun kemudian laporan tersebut ditarik kembali. Lembaga tersebut mengatakan alasan penarikan laporan karena terdapat kesalahan dalam perkiraan waktu vaksin bisa tersedia pada musim gugur mendatang.
Reuters melaporkan, Spahn menolak menyebutkan bulan apa vaksin tersebut akan siap, dia hanya menyebut waktu tidak pasti dengan "beberapa bulan mendatang". Dia juga belum mau menjelaskan seberapa sering orang perlu divaksinasi atau berapa lama kekebalan yang diberikan vaksin.
"Tetapi satu hal kami bisa katakan adalah terima kasih kepada semua yang telah bekerja bersama--para peneliti, ilmuwan dan publik--kami mungkin memperoleh vaksin lebih cepat daripada sebelumnya dalam sejarah manusia," ujarnya.
Pernyataan Menkes Spahn bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Penelitian Jerman, Anja Karlicek. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa nampaknya vaksin belum akan tersedia secara luas sampai pertengahan tahun depan.
Pada Selasa (11/8/2020) kemarin, Rusia mengklaim menjadi negara pertama yang sukses mengembangkan vaksin Covid-19 setelah melewati sejumlah tahapan uji klinis.
Klaim keberhasilan Rusia menghasilkan vaksin Covid-19 dipandang skeptis oleh Spahn. Sebab, Spahn menganggap dalam pengembangannya vaksin tersebut tidak menjalani tes secara luas seperti calon vaksin lainnya. Selain itu, Rusia juga tidak berani membeberkan data hasil tahapan uji coba vaksin.
Berdasarkan data Robert Koch Institute (RKI) jumlah kasus infeksi Covid-19 di Jerman naik 1.445 menjadi 219.964 sejak pandemi ditetapkan oleh WHO pada Januari lalu. Sedangkan angka kematian di Jerman meningkat jadi 9.211 kasus.
Editor: Arif Budiwinarto