Tak Punya Uang, Maskapai India Jet Airways Setop Seluruh Penerbangan
MUMBAI, iNews.id - Jet Airways, maskapai yang berbasis di Mumbai, India, mengumumkan penghentian semua operasi penerbangannya lantaran tidak memiliki uang untuk operasional. Maskapai tersebut gagal mendapatkan dana darurat dari pemberi pinjaman.
Pihak maskapai terlilit utang bank sekitar 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu sudah mengajukan pinjaman sekitar 217 juta dolar AS sebagai bagian dari upaya penyelamatan operasional. Namun, pengajuan pinjaman tersebut gagal.
"Jet Airways terpaksa membatalkan semua penerbangan internasional dan domestiknya. Penerbangan terakhir akan beroperasi hari ini," demikian pernyataan maskapai, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (18/4/2019).
Menurut maskapai, keputusan itu akan memiliki dampak langsung.
Maskapai penerbangan India itu mengaku terpaksa mengambil langkah penghentian operasional karena konsorsium pemberi pinjaman menolak permintaannya untuk pendanaan darurat.
Tanpa dana, maskapai tidak akan mampu membayar bahan bakar atau layanan penting lainnya untuk menjaga operasi penerbangan berjalan.
Perusahaan, yang hingga November menjadi maskapai penerbangan terbesar kedua India berdasarkan pangsa pasar, mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Secara terpisah pada Rabu (17/4), dua sumber di bank-bank milik pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa bank-bank tersebut menolak pengajuan pinjaman 4 miliar rupee (58 juta dolar AS).
Pada puncaknya, Jet Airways mengoperasikan lebih dari 120 pesawat dan lebih dari 600 penerbangan setiap hari. Maskapai ini dipaksa dalam beberapa pekan terakhir untuk membatalkan ratusan penerbangan dan menghentikan semua penerbangan ke luar negeri.
Krisis di Jet Airways, yang berutang besar kepada pemasok, pilot, lessor dan perusahaan minyak; semakin menjadi-jadi dalam beberapa pekan terakhir karena lessor-nya bergegas untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil alih pesawat, sebagai tanda rencana bailout gagal meredakan kekhawatiran mereka.
Regulator penerbangan India menyatakan di situsnya pada hari Rabu bahwa lessor mengajukan permohonan deregister empat pesawat Boeing 737 lainnya.
Suatu analisis dari data terbaru yang diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil menunjukkan, lessor Jet Airways sejauh ini berusaha membatalkan pendaftaran dan mengambil kembali sedikitnya 48 pesawat yang dioperasikan oleh maskapai.
Setelah di-deregistrasi, lessor bebas untuk mengambil alih pesawat dan menyewakanya ke maskapai lain.
Editor: Nathania Riris Michico