Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Banggakan Kekuatan Laut AS Terbaik di Dunia tapi Takut Gagal Raih Nobel Perdamaian
Advertisement . Scroll to see content

Taktik Baru Hadapi Kekerasan di AS: Telepon Layanan Darurat, Korban KDRT Pura-Pura Pesan Pizza

Minggu, 24 November 2019 - 06:07:00 WIB
 Taktik Baru Hadapi Kekerasan di AS: Telepon Layanan Darurat, Korban KDRT Pura-Pura Pesan Pizza
Perempuan itu berhasil memberi petugas penerima telpon alamatnya dan menjawab pertanyaan dengan berpura-puran memesan pizza. (FOTO: GETTY IMAGES)
Advertisement . Scroll to see content

Namun ketika dia bersikeras bahwa dia menelpon orang yang tepat, petugas itu menyadari apa yang terjadi -sebagian karena dia telah melihat skenario serupa dibagikan di media sosial.

"Anda melihatnya di Facebook, tetapi itu bukan sesuatu yang pernah dilatih untuk siapa pun," kata Teneyck, seperti dilaporkan BBC.

"Penerima telpon lain yang saya ajak bicara tidak akan menggubrisnya. Mereka mengatakan kepada saya tidak akan menggubris ini."

Apa yang dikatakan si penelpon?

Berikut transkrip percakapan mereka, seperti dipaparkan BBC.

Teneyck: Oregon 911

Penelpon: Saya ingin memesan pizza di (alamat dihapus).

Teneyck: Anda menelpon 911 untuk memesan pizza?

Caller: Eh, ya. Apartemen (dihapus].

Teneyck: Ini nomor yang salah untuk memesan pizza....

Caller: Tidak, tidak, tidak. Anda tidak mengerti.

Teneyck: Saya mengerti sekarang.

Kemudian, dalam telepon itu, perempuan itu menemukan cara-cara kreatif untuk menjawab ya atau tidak, pertanyaan Teneyck tentang seberapa besar bahaya yang dia dan ibunya alami, dan layanan apa yang mereka butuhkan.

Teneyck: Apa orang itu masih ada di sana?

Caller: Iya, saya ingin pizza besar.

Teneyck: Baiklah. Bagaimana dengan keperluan medis? Anda butuh alat-alat medis?

Caller: Tidak. Dengan pepperoni.

Dari mana ide memesan pizza itu berasal?

Belum jelas dari mana tepatnya ide itu berasal, namun skenario yang sangat mirip digunakan dalam kampanye oleh Asosiasi Penampungan Perempuan Norwegia pada 2010.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut