Takut Ditangkap Polisi, Mantan PM Pakistan Imran Khan Penuhi Panggilan Pengadilan
ISLAMABAD, iNews.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mengungkapkan bersedia memenuhi panggilan pengadilan di Islamabad, Sabtu (18/3/2023). Dia mangkir pada panggilan sebelumnya sehubungan dengan tuduhan korupsi saat menjabat.
Di saat bersamaan, polisi menggeruduk rumah Khan di Lahore. Sebelumnya Khan mengungkapkan kekhawatirannya akan ditangkap polisi terkait kasus tersebut.
Mantan atlet kriket itu menghadapi beberapa kasus hukum, termasuk melawan penangkapan serta menjual hadiah berupa barang mewah dari pihak asing yang seharusnya milik negara. Dia membantah tuduhan itu dengan menegaskan semua proses sudah ditempuh untuk mendapatkan barang itu secara sah.
Khan memosisikan diri sebagai musuh pemerintah setelah digulingkan dari jabatannya tahun lalu. Sejak itu dia memimpin demonstrasi nasional yang diikuti para pendukung.
Pria 70 tahun itu menilai kasus yang dihadapinya bermotif politik. Dalam wawancara dengan media nasional, Khan mengatakan ancaman terhadap nyawanya saat ini lebih besar daripada sebelumnya. Dia lolos dari upaya pembunuhan dengan cara ditembak saat mengikuti kampanye pada November 2022.
Khan juga menuduh lawan politik dan militer ingin menghalanginya untuk mencalonkan diri dalam pemilu akhir tahun ini.
Polisi beberapa kali berupaya menangkapnya untuk dihadirkan ke pengadilan. Upaya penangkapan pada Selasa (14/3/2023) gagal lantaran dilindungi para pendukungnya. Polisi bahkan bentrok dengan para pendukung Khan sehingga penangkapan gagal.
Para pendukung juga berkumpul di luar pengadilan di Islamabad menjelang kedatangan Khan.
Pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Khan karena mangkir dalam panggilan sebelumnya. Khan lalu mengatakan akan hadir di pengadilan jika pengadilan memberikan jaminan dirinya tak akan ditahan.
"Sekarang jelas bahwa, meskipun saya mendapat jaminan pada semua kasus, pemerintah (koalisi Gerakan Demokratik Pakistan) berniat menangkap saya. Meski mengetahui niat jahat mereka, saya melanjutkan ke Islamabad dan pengadilan karena saya percaya dengan aturan hukum," kata Khan, dalam cuitan.
Dia menambahkan penggerebekan di Lahore merupakan upaya polisi untuk menangkap, bukan membawanya ke pengadilan.
Sebelumnya Menteri Penerangan Pakistan mengatakan pemerintah maupun koalisi tidak terkait dengan tindakan polisi belakangan ini terhadap Khan.
Kasus yang disidangkan pada hari ini terkait tuduhan Khan menjual jam tangan mewah serta beberapa barang lain padahal itu hadiah dari pihak asing untuk negara. Hadiah diberikan saat Khan menjabat PM pada 2018 hingga 2022.
Editor: Anton Suhartono