KIEV, iNews.id – Raksasa energi Rusia, Gazprom GAZP.MM, dilaporkan telah meningkatkan tekanan secara tajam aliran gas dalam pipa yang mengirimkan pasokan ke Eropa. Namun, langkah itu tanpa pemberitahuan sebelumnya dari Moskow kepada Ukraina.
Reuters melansir, perusahaan operator pipa negara Ukraina pada Selasa (26/7/2022) menyatakan, lonjakan tekanan semacam itu dapat menyebabkan keadaan darurat, termasuk pecahnya pipa. Padahal, operator pipa berkewajiban untuk saling memberi tahu tentang hal itu sebelumnya.
Pesawat Raksasa yang Melayang di Kota San Francisco Picu Rasa Penasaran
Sampai berita ini ditulis, pihak Gazprom belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar oleh wartawan.
Sebagian pipa yang mengalirkan gas alam dari Rusia ke Eropa memang melewati Ukraina. Hingga kini, Moskow pun masih terus memompa gas melalui Ukraina bahkan ketika kedua negara terlibat dalam perang.
Kanada Akhirnya Kembalikan Turbin Gas Rusia, Ukraina Kecewa
Pada Senin (25/7/2022), Gazprom menyatakan pasokan gas ke Eropa melalui Ukraina mencapai 41,7 juta meter kubik (mcm). Sementara pada hari sebelumnya, volume gas Rusia yang mengalir ke Eropa berada di level 41,2 mcm.
Duh! Jerman Gagal Ganti Pasokan Gas Rusia lewat Jalur Laut
Pada saat yang sama, Gazprom pada Senin kemarin mengatakan, aliran gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1—yang melewati Ukraina—akan diturunkan menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai Rabu (27/7/2022) besok.
Angka itu hanya setengah dari volume gas Rusia yang mengalir ke Eropa saat ini, yang jumlahnya sudah anjlok juga menjadi hanya 40 persen dari kapasitas normal.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku