Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Trump Hentikan Perang India dan Pakistan dengan Ancaman Tarif 350%
Advertisement . Scroll to see content

Teken Dekret Mobilisasi Militer, Putin Tegaskan Siap Balas Barat: Ini Bukan Gertakan!

Rabu, 21 September 2022 - 14:03:00 WIB
Teken Dekret Mobilisasi Militer, Putin Tegaskan Siap Balas Barat: Ini Bukan Gertakan!
Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial pasukan cadangan Rusia ke Ukraina (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (21/9/2022), memerintahkan mobilisasi militer parsial untuk mengerahkan pasukan cadangan ke Donbass, Ukraina. Ini merupakan mobilisasi militer pertama yang dilakukan Rusia sejak Perang Dunia II.

Dia menambahkan negara-negara Barat tak ingin negaranya dan Ukraina berdamai, bahkan ingin menghancurkan Rusia. Negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO, menjadi sponsor utama persenjataan Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan mobilisasi parsial, yakni mengerahkan sebagian dari 2 juta pasukan cadangan, bertujuan untuk mempertahankan Rusia dan wilayahnya.

“Untuk melindungi tanah air, kedaulatan, saya merasa perlu untuk mendukung keputusan Staf Umum mengenai mobilisasi parsial,” katanya, dikutip dari Reuters.

Dia pun menegaskan kembali tujuan operasi militer khusus Rusia di Ukraina yakni membebaskan Donbass di Ukraina timur. Menurut Putin, sebagian besar penduduk Donbass, meliputi Donetsk dan Luhansk, tidak ingin kembali dalam penindasan kelompok neo-Nazi Ukraina.

Negara Barat, lanjut dia, juga terlibat dalam 'pemerasan nuklir', namun Rusia punya banyak senjata untuk membalas. Untuk ancaman yang satu ini Putin menegaskan dirinya tidak menggertak.

"Jika integritas teritorial negara terancam, kami menggunakan semua cara yang ada untuk melindungi rakyat, ini bukan gertakan," kata Putin.

Beberapa hari sebelum memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, Putin mengakui berdirinya Republik Rakyak Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut