Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hubungan AS-Venezuela Memanas! Trump Sita Kapal Tanker Minyak
Advertisement . Scroll to see content

Teken Pakta dengan Saudi, AS Ingin Perkuat Tembok Pertahanan di Timur Tengah

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:46:00 WIB
Teken Pakta dengan Saudi, AS Ingin Perkuat Tembok Pertahanan di Timur Tengah
Amerika Serikat dan Arab Saudi semakin mempererat hubungan strategis di kawasan Timur Tengah dengan segera menekan perjanjian pertahanan (Foto: Al Manar)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi semakin mempererat hubungan strategis di kawasan Timur Tengah. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dijadwalkan berkunjung ke Washington DC bulan depan untuk meneken perjanjian pertahanan baru yang disebut-sebut akan menjadi fondasi utama kehadiran militer AS di kawasan.

Menurut laporan surat kabar Inggris, Financial Times, perjanjian tersebut tengah difinalisasi dan akan memiliki struktur mirip dengan pakta pertahanan yang sebelumnya disepakati antara AS dan Qatar. 

Dalam kesepakatan itu, serangan terhadap Qatar akan dianggap sebagai ancaman langsung terhadap Amerika Serikat, sebuah komitmen yang menegaskan kembali posisi Washington sebagai pelindung utama negara-negara Teluk.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi baru AS dalam membangun “tembok pertahanan” di Timur Tengah. 

Setelah Qatar, kini giliran Arab Saudi yang menjadi pilar utama aliansi militer Washington di kawasan, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran dan kekhawatiran atas pengaruh Rusia serta China.

Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menolak mengomentari detail kesepakatan tersebut, namun menegaskan bahwa kerja sama pertahanan dengan Riyadh adalah “fondasi utama” dari strategi keamanan regional Amerika. 

Penguatan hubungan ini juga disebut akan menjamin keamanan jalur energi global yang selama ini bergantung pada kestabilan Teluk.

Meski begitu, langkah MBS menggandeng Washington tidak lepas dari pertimbangan politik dan ekonomi. Saudi tetap mempertahankan perjanjian pertahanan dengan Pakistan yang mencakup kerja sama militer dan bahkan dukungan “payung nuklir”. 

Artinya, Riyadh tetap memainkan politik keseimbangan antara kekuatan Barat dan aliansi dunia Muslim.

Pengamat menilai, dengan kesepakatan ini, AS berupaya menciptakan sabuk pertahanan dari Qatar hingga Arab Saudi, dua negara dengan posisi geografis strategis di kawasan Teluk. Tujuannya jelas, mengunci jalur pengaruh Iran dan mengukuhkan kembali peran Washington sebagai penjaga utama stabilitas Timur Tengah setelah perang Gaza dan perubahan geopolitik global.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut