Tentara Bayaran AS Ditangkap Pasukan Rusia di Ukraina, Ini Langkah yang Ditempuh Keluarga
WASHINGTON, iNews.id - Keluarga dua warga AS yang dilaporkan ditangkap pasukan Rusia, mantan anggota militer dari Alabama, Alexander Drueke dan Andy Tai Ngoc Huynh masih menunggu kejelasan kabar mereka. Sementara hingga saat ini, pemerintah AS belum dapat mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Ditengah simpang-siurnya kabar tersebut, muncul foto di media sosial dimana tampak dua pria yang diduga Alexander Drueke dan Andy Tai Ngoc Huynh dengan tangan terikat di belakang.
Anggota parlemen Terri Sewell mengatakan dalam sebuah pernyataan, kantornya siap membantu keluarga menemukan Drueke (39) dari Tuscaloosa, Alabama.
“Awal minggu ini, ibu Alexander Drueke, seorang Veteran Angkatan Darat Tuscaloosa yang secara sukarela membantu Angkatan Darat Ukraina dalam memerangi Rusia, menghubungi kantor saya setelah kehilangan kontak dengan putranya. Menurut keluarganya, mereka belum mendengar kabar dari Drueke selama beberapa hari," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sewell mengatakan, kantornya telah melakukan kontak dengan Departemen Luar Negeri, FBI dan anggota delegasi Kongres Alabama lainnya.
Kepada Good Morning America, ibu Dueke, Lois 'Bunny' Drueke mengatakan, anaknya, veteran Angkatan Darat, dilaporkan pergi ke Ukraina pada pertengahan April. Dia menjadi sukarelawan membantu melatih pasukan Ukraina.
"Dia ingin pergi dan membantu melatih tentara Ukraina dan menunjukkan kepada mereka bagaimana menggunakan peralatan yang telah dikirim AS ke sana," katanya.
Lois Drueke mengaku terakhir mendengar kabar dari putranya melalui pesan teks pada 8 Juni. Dia mengatakan situasinya akan memburuk selama satu atau mungkin dua hari ke depan.
"Dan saya menjawab untuk tetap aman, bahwa saya mencintainya dan dia menjawab, 'Ya, Bu. Saya juga mencintaimu'. Dan itu adalah komunikasi terakhir saya dengan dia," katanya.
Lois menambahkan, putranya tengah bersama Huynh pada saat itu. Pria itu dia temui sejak pergi ke Ukraina. Keluarganya juga mengakui foto yang baru beredar yang tampaknya menunjukkan Drueke dan Huynh.
Seorang pejabat Angkatan Darat kepada ABC News mengatakan, Drueke merupakan spesialis operasi kimia di Cadangan Angkatan Darat dari tahun 2002-2014. Dia memegang pangkat sersan staf di akhir masa tugasnya.
"Dia dikerahkan ke Kuwait dari Desember 2004 hingga Desember 2005 dan ke Irak dari November 2008 hingga Juli 2009," kata pejabat itu.
Pemerintah AS terus mendalami informasi adanya dua warga yang ditangkap di Ukraina karena membantu Kiev melawan Rusia. Gedung Putih pada Rabu (15/6/2022) terus memperingatkan warganya agar tidak bepergian dan berperang ke Ukraina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby mengatakan, pemerintahan Biden tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi laporan tersebut. Namun dia menegaskan, jika hal itu benar, pemerintah akan melakukan segala cara untuk bisa membebaskan keduanya.
"Jika benar, kami akan melakukan segala cara untuk membawa mereka kembali ke rumah dengan selamat," katanya.
Editor: Umaya Khusniah