Tentara China: Provokasi Militer AS di Laut China Selatan Sia-Sia, Justru Timbulkan Risiko
BEIJING, iNews.id - Pengerahan armada militer Amerika Serikat di Laut China Selatan yang mereka klaim sebagai upaya menjaga stabilitas laut internasional dinilai sia-sia. Sebaliknya, hal tersebut justru akan menambah risiko.
Militer Amerika Serikat unjuk gigi dalam latihan perang yang digelar di Laut China Selatan pada Minggu (28/6/2020). Saat itu, Angkatan Laut AS mengerahkan dua kapal induk UUS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups.
Amerika berdalih latihan perang tersebut guna menjaga stabilitas di Laut China Selatan yang merupakan perairan internasional. Washington mengklaim China berusaha "mendominasi" di area tersebut dengan membangun fasilitas militer serta mengerahkan angkatan lautnya mendekati wilayah negara-negara Asia Tenggara.
Sebelumnya, para pemimpin Asia Tenggara menyatakan menentang klaim Beijing atas Laut China Selatan dengan alasan historis. Padahal Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Brunie Darussalam dan Taiwan masing-masing masih memiliki kepentingan di perairan tersebut.
Perwira senior di Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Zhang Junshe, memperingatkan Amerika Serikat agar menghentikan aksi provokasi di Laut China Selata. Zhang menyebut langkah tersebut tak akan berpengaruh apapun pada kebijakan internasional Beijing.