Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Tentara Korut Tembak Mati Pejabat Korsel yang Berusaha Membelot

Kamis, 24 September 2020 - 10:33:00 WIB
Tentara Korut Tembak Mati Pejabat Korsel yang Berusaha Membelot
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un (kanan). (foto: Mirror)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang sempat hilang dinyatakan telah tewas ditembak oleh pasukan Korea Utara ketika mencoba membelot.

Sumber intelijen mengatakan kepada kantor berita Yonhap, pejabat yang dirahasiakan identitasnya dinyatakan hilang dari kapal patroli perikanan Korsel pada Senin (21/9/2020) saat berada sekitar 10 kilometer di selatan Garis Batas Utara (NLL)--garis kontrol militer yang disengketakan sebagai batas laut de facto antara dua Korea.

Intelijen mengonfirmasi tubuh pejabat itu sudah ditemukan dan telah dikremasi. Namun, alasan pasti mengapa pejabat itu ditembak mati oleh pasukan Korut belum diketahui.

Dugaan mengarah pada langkah tegas patroli Korut menembak mati siapapun yang berusaha mendekat sesuai dengan instruksi pemimpin tertinggi mereka Kim Jong-un.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Badan Intelijen Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Komandan militer AS di Korea Selatan mengatakan awal bulan ini pasukan Korea Utara diberi perintah tembak mati untuk mencegah masuknya Covid-19 yang mungkin dibawa pembelot.

Sebab, Korea Selatan tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19 dengan jumlah infeksi di negara itu telah mencapai 23.216 dengan 388 kasus kematian.

Ketakutan Korea Utara akan masuknya Covid-19 yang dibawa pembelot berawal dari kasus Juli lalu saat seorang pembelot Korsel menyeberang perbatasan dengan klaim bebas virus. Namun, setelah beberapa hari berada di wilayah Kaesong pembelot itu menunjukkan gejala-gejala Covid-19 yang memaksa pemerinta mengkarantina seluruh wilayah.

Korut yang terkenal sangat tertutup diyakini sedang mengalami krisis Covid-19. Laporan pemantau PBB menyebut negara itu kesulitan memperoleh tes yang memadai serta kekurangan pangan, ditambah lagi belum lama ini wilayah mereka dihantam topan.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut