Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Drone Ukraina Hantam Grozny, Pemimpin Chechnya Kadyrov: Kami Akan Balas dengan Dahsyat!
Advertisement . Scroll to see content

Tentara Ukraina Dilaporkan Banyak yang Desersi dan Membangkang, Tinggalkan Medan Perang

Senin, 09 September 2024 - 03:00:00 WIB
Tentara Ukraina Dilaporkan Banyak yang Desersi dan Membangkang, Tinggalkan Medan Perang
Sejumlah tentara Ukraina berada di atas kendaraan lapis baja, di tengah konflik militer negara itu dengan Rusia. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id - Prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina banyak yang desersi dan membangkang, terutama di kalangan tentara rekrutan baru. Hal itu terungkap lewat laporan CNN pada Minggu (8/9/2024), dengan mengutip militer Ukraina.

Menurut laporan itu, banyak tentara Ukraina yang baru memulai tugasnya sebagai prajurit merasa kaget dengan situasi medan perang yang begitu sulit. "Tidak semua prajurit yang dimobilisasi meninggalkan posisi mereka, tetapi mayoritas melakukannya," kata seorang komandan unit Ukraina yang saat ini terlibat dalam pertempuran di arah Kota Pokrovsk di Donetsk, kepada CNN.

"Ketika orang-orang baru datang ke sini, mereka melihat betapa sulitnya. Mereka melihat banyak pesawat tanpa awak, artileri, dan mortir musuh. Mereka pergi ke posisi tersebut sekali dan jika mereka selamat, mereka tidak pernah kembali. Mereka meninggalkan posisi mereka, menolak untuk berperang, atau mencoba mencari cara untuk meninggalkan ketentaraan," ungkap komandan itu lagi.

CNN melansir, banyak komandan yang memilih untuk tidak melaporkan adanya desersi di kalangan anak buah mereka. Sebab, mereka berharap para prajurit itu kembali secara sukarela dan membiarkannya begitu saja.

Disebutkan pula bahwa para komandan sendiri sering kali berusaha meninggalkan garis depan, yang biasanya disebabkan oleh perbedaan pendapat dengan pimpinan Angkatan Bersenjata Ukraina. Keadaan semacam itu diamini oleh beberapa tentara Ukraina. Enam komandan dan perwiran Ukraina mengatakan, para prajurit juga mengeluhkan buruknya komunikasi antara unit-unit militer.

Darurat militer diberlakukan di Ukraina pada 24 Februari 2022 atau dua hari setelah Rusia melancarkan agresi militer terhadap negeri tetangganya itu. Keesokan harinya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dekret tentang mobilisasi umum. 

Lewat dekret itu, para laki-laki Ukraina berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan negara mereka selama darurat militer. Warga yang menghindari dinas militer selama berlakunya mobilisasi umum di negara itu dapat dihukum penjara hingga lima tahun.

Rusia melancarkan agresi--yang oleh Moskow disebut operasi militer khusus--di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin mengatakan, operasi tersebut bertujuan untuk melindungi orang-orang beretnis Rusia yang menjadi korban genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut