Terkuak! Eks Dokter Gedung Putih Ungkap Kondisi Luka Donald Trump Pascapenembakan
WASHINGTON DC, iNews.id – Mantan dokter kepresidenan AS, Ronny Jackson, pada akhir pekan ini mengungkapkan kondisi terkini luka yang dialami mantan Presiden Donald Trump pascapenembakan di Pennsylvania, pekan lalu. Menurut dia, Trump sudah pulih dari luka tembak itu.
Akan tetapi, dia mencatat adanya pendarahan yang terputus-putus pada bagian yang luka itu. Dia pun mengatakan, Trump mungkin memerlukan pemeriksaan pendengaran.
Seorang pemuda bernama Thomas Crooks (20) membidik Donald Trump saat presiden ke-45 AS itu berkampanye di Kota Butler, Negara Bagian Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Setelah melepaskan pelatuknya, peluru dari senjata pria itu mengenai telinga kanan Trump. Sementara salah satu peserta kampanye tewas dan dua lainnya terluka akibat penembakan itu.
Menurut Dokter Jackson, saat melesat, peluru Crooks terbang dengan jarak kurang dari 6,3 mm dari kepala Trump. Namun, timah panas itu mengenai bagian atas telinga kanan politikus Partai Republik itu.
“Jejak peluru itu menghasilkan luka selebar 2 (sentimeter) yang meluas hingga ke permukaan tulang rawan telinga,” kata Jackson, dalam sebuah surat yang diposting di media sosial pada Sabtu (20/7/2024).
“Awalnya terjadi pendarahan yang signifikan, diikuti pembengkakan di seluruh telinga bagian atas. Pembengkakannya telah teratasi, dan lukanya mulai berbutir dan sembuh dengan baik,” tulisnya.
Penjelasan dokter itu menjadi pengungkapan pertama kepada publik tentang luka tembak Trump yang diberikan oleh seorang profesional medis. Untuk diketahui, Jackson kini menjadi anggota Kongres Partai Republik dari Negara Bagian Texas. Dia dulu menjabat sebagai dokter Gedung Putih di masa pemerintahan Trump dan Presiden ke-44 AS, Barack Obama.
Lima hari setelah lolos dari upaya pembunuhannya di Pennsylvania, Trump pada Kamis (18/7/2024) lalu dikukuhkan sebagai calon presiden dari Partai Republik untuk Pilpres AS 2024.
Jackson mengatakan, dia telah memberikan evaluasi harian dan perawatan terhadap luka Trump sejak penembakan tersebut. Dia mengatakan, luka itu tidak memerlukan jahitan. Namun dia mengingatkan, karena sifat telinga yang sangat vaskular (penuh dengan pembuluh darah), telinga Trump kadang masih mengalami pendarahan yang terputus-putus sehingga memerlukan balutan.
“Dia akan menjalani evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan pendengaran komprehensif, jika diperlukan,” ucap Jackson.
Saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, Kamis lalu, Trump menceritakan bahwa dirinya masih hidup pascaperistiwa di Pennsylvania itu semata-mata karena karunia Tuhan Yang Mahakuasa.
“Saya mendengar suara mendesing yang keras dan merasakan sesuatu menghantam telinga kanan saya dengan sangat, sangat keras,” katanya.
“Saya lantas berkata pada diri sendiri, ‘Wow, apa itu tadi? Itu hanya sebuah peluru’.”
Editor: Ahmad Islamy Jamil