Terungkap, Duterte Akhirnya Teken Kesepakatan Militer dengan AS karena Bantuan Vaksin Covid
MANILA, iNews.id - Alasan Filipina memulihkan kembali kesepakatan kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di negara itu terkuak. Presiden Rodrigo Duterte mengakui dirinya meneken kesepakatan itu karena bantuan vaksin Covid-19 dari AS.
Dalam pidato di televisi pada Senin (2/8/2021) malam, Duterte secara gamblang mengatakan sumbangan vaksin AS meyakinkannya untuk tetap mempertahankan kesepakatan militer dengan AS. Duterte berkali-kali mengancam akan menghentikan kesepakatan bernama Visiting Forces Agreement (VCA) itu terkait tuduhan soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Menurut Duterte, ada konsesi untuk melanjutkan kesepakatan militer karena vaksin Covid-19. Pada hari ini lebih 3 juta dosis vaksin Moderna bantuan dari AS tiba di Filipina. Itu hanya sebagian dari jumlah yang dijanjikan bagi Filipina.
"Ini hanya memberi dan menerima. Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat, Biden, pemerintah, dan rakyat Amerika karena tidak melupakan kami. Jangan lupakan kami karena kami memiliki pandangan yang sama tentang geopolitik, terutama di Asia Tenggara," kata Duterte, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/8/2021).
Kondisi wabah Covid-19 di Filipina memaksa pemerintah mengubah sikap soal kehadiran pasukan AS secara drastis. Duterte pada tahun lalu mengancam mengakhiri kesepakatan berusia 23 tahun itu karena kritikan AS soal catatan HAM pemerintahnya, terutama soal perang melawan kejahatan narkoba. Alasan lain yang membuat Duterte murka adalah penolakan AS untuk memberi visa kunjungan seorang senator.