Terungkap! Meghan Markle Pernah Ingin Bunuh Diri saat Masih Jadi Bagian dari Istana Inggris
LONDON, iNews.id – Istri Pangeran Harry, Meghan Markle, pernah berniat bunuh diri saat masih menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris. Pikiran itu muncul karena berbagai tekanan psikis yang dihadapinya di istana.
Meghan mengaku begitu lugu sebelum menikah dengan Harry dan menjadi keluarga kerajaan pada 2018. Akan tetapi, semuanya berubah begitu dia berstatus istri seorang pangeran Inggris. Berbagai tekanan batin mulai dia rasakan. Bahkan, saking kuatnya tekanan itu, dia pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri dan mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri.
“Aku hanya tidak ingin hidup lagi. Dan itu adalah pikiran yang sangat jelas dan nyata serta menakutkanku terus-menerus. Dan aku ingat bagaimana dia (Harry) baru saja memelukku,” ujarnya, dalam wawancara dengan Oprah Winfrey di CBS, Minggu (7/3/2021) malam waktu AS.
Dia mengungkapkan ada kekhawatiran dari kalangan keluarga Kerajaan Inggris mengenai warna kulit putra mereka, Archie, sebelum kelahirannya. Menurut dia, hal itu cukup menjelaskan mengapa Archie tidak diberi gelar pangeran.
Seperti diketahui, Meghan lahir dari ibu berkulit hitam. Sementara, ayahnya berkulit putih.
“Mereka tidak ingin dia (Archie) menjadi pangeran atau putri, tidak tahu jenis kelaminnya (saat lahir), yang akan berbeda dari protokol. Dan bahwa dia (juga) tidak akan menerima pengamanan,” kata Meghan.
“Pada bulan-bulan ketika saya hamil, sekitar waktu yang sama, jadi kami berbarengan dengan percakapan, ‘Kamu tidak akan diberi pengamanan, tidak akan diberi gelar’ dan juga ada kekhawatiran dan percakapan tentang betapa gelapnya kulitnya mungkin saat dia lahir,” ucap Meghan.
Dia menolak untuk mengatakan siapa anggota keluarga kerajaan yang menyuarakan perkataan rasial tersebut. Saat ditanya apakah dia telah dibungkam, Meghan menjawab: “Yang terakhir ya.”
Harry dan Meghan telah mengundurkan diri dari tugas Kerajaan Inggris. Mereka telah memulai hidup baru di Amerika Serikat.
Harry mengatakan, dia keluar dari Istana Inggris karena kurangnya pengertian orang-orang di sekitarnya. Selain itu, dia juga khawatir sejarah akan terulang kembali (merujuk pada kematian ibundanya, Putri Diana, pada 1997).
Demi menyelamatkan rumah tangganya, Harry rela melepaskan status kebangsawanannya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil