Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Prajurit Kamboja Hamil 4 Bulan Tewas akibat Serangan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat

Senin, 15 Desember 2025 - 04:15:00 WIB
Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat
Militer Thailand tengah mempertimbangkan pemblokiran ekspor bahan bakar ke Kamboja imbas meningkatnya tensi konflik di perbatasan. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

Setidaknya 16 tentara dan 10 warga sipil tewas, dan ratusan lainnya terluka sejak bentrokan terbaru yang dimulai pada hari Senin, dan sebanyak 258.626 warga sipil mengungsi. 

Kamboja tidak melaporkan adanya kematian atau luka baru pada hari ini. Menurut Kementerian Dalam Negeri Kamboja, setidaknya 11 orang tewas, 74 luka-luka, dan 394.706 orang mengungsi sejak Senin.

Pasukan Thailand mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan Kamboja untuk mengirimkan senjata berat dan peralatan lainnya ke wilayah tersebut dan melancarkan operasi yang menargetkan artileri yang telah dipersiapkan sebelumnya di provinsi pesisir Koh Kong, Kamboja.

"Secara keseluruhan, telah terjadi bentrokan terus-menerus" sejak Kamboja kembali menegaskan keterbukaannya terhadap gencatan senjata pada hari Sabtu, ucap juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers di Bangkok pada hari Minggu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri sementara Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet pada hari Jumat. Dia mengklaim kedua belah pihak telah setuju untuk menghentikan kontak senjata.

Juru bicara Gedung Putih menuturkan, Trump berharap semua pihak untuk menghormati komitmen.

"Dia akan meminta pertanggungjawaban siapa pun yang diperlukan untuk menghentikan pembunuhan dan memastikan perdamaian yang langgeng," kata juru bicara tersebut.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut