Tolak Tawaran Bertemu Trump, Iran: Kami Bukan Korea Utara
LONDON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Pertemuan itu disebut Trump tanpa syarat dan bisa digelar kapan pun sesuai keinginan Iran.
Namun, permintaan Trump tersebut ditolak Iran. Pejabat senior dan komandan militer Iran menolak tawaran tersebut dan menyebut pernyataan Trump sebagai mimpi dan tidak bisa dipercaya.
Dilansir dari Reuters, Rabu (1/8/2018), Iran juga menyatakan ucapan Trump bertentangan dengan tindakannya menerapkan kembali sanksi terhadap negara tersebut.
Secara terpisah, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, penolakan Trump terhadap kesepakatan nuklir internasional yang dicapai pada 2015 adalah ilegal. Iran, sebut Rouhani, tidak akan mudah menyerah pada ancaman baru AS untuk mencekik ekspor minyak Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, AS seharusnya menyalahkan dirinya untuk mengakhiri pembicaraan dengan Teheran karena memilih mundur dari kesepakatan nuklir.
"Amerika Serikat hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena mundur dan meninggalkan kesepakatan. Ancaman dan sanksi tidak akan berhasil,” kata Zarif.
Jenderal Pasukan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, turut menolak perminataan Trump tersebut. Dia menegaskan Republik Islam Iran tak sama dengan Korea Utara.
“Trump! Iran bukan Korea Utara yang menerima tawaran Anda untuk sebuah pertemuan. Bahkan presiden AS setelah Anda tidak akan melihat hari itu,” kata Jafari.
Pada Mei, Trump menarik AS keluar dari kesepakatan multilateral yang disepakati sebelum dia menjabat dan menyebut pernjanjian itu menguntungkan Iran. Pada Senin (30/7), dia mengaku bersedia bertemu Rouhani tanpa prasyarat untuk mendiskusikan bagaimana meningkatkan hubungan dengan Iran.
Editor: Nathania Riris Michico