Tragis! Bocah di Ukraina Tewas Dehidrasi, 8 Hari Tanpa Makanan dan Air
KIEV, iNews.id - Seorang anak di Ukraina ditemukan tewas dehidrasi setelah beberapa hari hidup sendiri. Ibu bocah malang itu diketahui telah tewas dibunuh tentara Rusia.
Peristiwa tragis ini terjadi di Kota Mariupol. Sebuahh foto menunjukkan mayat bocah malang yang diketahui bernama Tanya itu tewas setelah beberapa hari hidup tanpa air, listrik dan pemanas.
Anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko mentweet foto itu dan memberikan keterangan, 'Anak ini meninggal karena dehidrasi di Mariupol'.
Dia mengatakan, Tanya yang telah kehilangan ibunya sebelum tewas. Selama delapan hari, Tanya hidup tanpa makanan atau air.
"Ini genosida," katanya.
Di cuitan lain, dia mengatakan Rusia tiga kali melanggar janji koridor kemanusiaan dan menembakkan rudal ke warga sipil.
Dia juga menandai nama Emmanuel Macron, Joe Biden, Boris Johnson, dan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen saat menulis sebuah cuitan lain.
"Mungkin sekarang saatnya untuk #NoFlyZoneOverUkraine?" tulisnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga mengumumkan kematian Tanya dalam pidato video kepada rakyatnya.
"Pada 2022, karena dehidrasi," katanya.
Dia membandingkan krisis kemanusiaan yang dipicu oleh serangan Rusia di Ukraina dengan yang diciptakan oleh invasi Nazi selama Perang Dunia Kedua.
Hingga kini, kematian anak itu belum dikonfirmasi secara independen. Masih ada ketidakpastian mengenai usia dan penyebab pasti kematiannya.
Sebuah pernyataan Telegram yang diposting atas nama Wali Kota Mariupol, Vadim Boichenko mengatakan, Tanya baru berusia enam tahun. Dia meninggal karena dehidrasi setelah terjebak di bawah rumah yang hancur.
Akun tersebut mengklaim penyelamat menemukannya delapan hari setelah penembakan.
Wali Kota Boichenko mengatakan, bocah itu tidak memiliki air, pemanas, listrik, atau koneksi seluler. Dia juga menuduh pasukan Rusia memblokir evakuasi dan pengiriman kemanusiaan di dalam dan luar kota.
Editor: Umaya Khusniah