Trump Akhirnya Rilis 80.000 Halaman Dokumen Pembunuhan John F Kennedy
WASHINGTON, iNews.id - Arsip Nasional Amerika Serikat (AS), Selasa (18/3/2025) malam merilis sekitar 80.000 halaman dokumen terkait dengan pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy (JFK) pada 1963. Dokumen-dokumen itu telah diubah statusnya dari sebelumnya rahasia atau deklasifikasi.
Donald Trump setelah dilantik sebagai pada 23 Januari mengeluarkan instruksi presiden untuk mengungkap kasus pembunuhan JFK ke publik. Dokumen-dokumen tersebut diunggah ke situs web yang dikelola Arsip Nasional pada Selasa malam.
Dalam instruksinya, Trump memerintahkan pengungkapan secara penuh berkas-berkas yang tersisa. Dia beralasan isu seputar pembunuhan JFK sebagai masalah kepentingan publik.
"Rilis ini terdiri atas sekitar 80.000 halaman file yang sebelumnya dirahasiakan yang dipublikasikan tanpa diedit," bunyi pernyataan Kantor Direktur Intelijen Nasional, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (19/3/2025).
Namun dokumen lain yang disegel pengadilan atau ditandai khusus tetap dirahasiakan.
AS mengesahkan Undang-undang Tahun 1992 yang memerintahkan perilisan semua berkas terkait dengan pembunuhan JFK paling lambat 26 Oktober 2017. Meski demikian, presiden AS berhak mencegah penyebarannya ke publik jika dianggap akan berdampak terhadap keamanan nasional, temasuk operasi intelijen dan hubungan luar negeri.
Trump pada masa jabatan periode pertama, 2016-2022, disusul setelah itu Joe Biden, konsisten menunda perilisnya.
"Mereka telah menunggu puluhan tahun. Saya sampaikan saat kampanye, saya akan merilisnya dan saya orang yang menepati janji," kata Trump, dalam pernyataannya sehari sebelum perilisan resmi.
Meski demikian para pengamat menilai tak ada hal baru terkait pembunuhan JFK bisa diungkit dari perilisan dokumen tersebut.
Dokumen baru tersebut tidak akan mengungka fafka-fakta baru karena sudah banyak diungkap ke publik melalui jalur lain.
Namun Biro Penyelidikan Federal (FBI) baru-baru ini menemukan 2.400 catatan baru yang belum pernah diungkap. Dokumen itu terungkap saat petugas memeriksa 14.000 halaman dalam penelusuran setelah Trump meneken instruksi presiden pada Januari.
Catatan tersebut mungkin saja berisi penjelasan rinci tentang proses penyelidikan JFK yang dibiarkan menjadi misteri selama puluhan tahun.
Editor: Anton Suhartono