Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Trump Akui Warga AS Tersiksa dengan Perang Tarif: Harga Sepadan yang Harus Dibayar!

Senin, 03 Februari 2025 - 13:33:00 WIB
Trump Akui Warga AS Tersiksa dengan Perang Tarif: Harga Sepadan yang Harus Dibayar!
Presiden AS Donald Trump mengakui keputusan tarif tinggi impor dari Kanada, Meksiko, dan China akan menyulitkan warganya karena harus membayar lebih mahal. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

PALM BEACH, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari reaksi dari dalam dan luar negeri atas keputusannya menerapkan tarif tinggi untuk produk impor dari Kanada, Meksiko, dan China.

Trump pada 1 Februari lalu meneken tiga instruksi presiden untuk menerapkan tarif terhadap produk dari Kanada dan Meksiko, masing-masing 25 persen, serta dari China sebesar 10 persen. Keputusan itu akan berlaku mulai Selasa (4/2/2025).

Dalam komentar lanjutannya pada Minggu (2/2/2025), Trump mengakui keputusannya itu akan membuat sulit warga AS karena harus membeli produk dari ketiga negara tersebut dengan harga lebih mahal. Namun dia berpendapat hal itu sebagai harga pantas demi mengamankan kepentingan nasional AS.

"Apakah akan ada sedikit kesulitan? Iya, mungkin (mungkin juga tidak)” kata Trump, dalam komentarnya di media sosial, Truth Social.

“Tetapi kita akan Membuat Amerika Hebat Lagi (MAGA) dan itu semua akan sepadan dengan harga yang harus dibayar,” ujarnya, menambahkan.

Dia lalu mengomentari pemberitaan surat kabar The Wall Street Journal (WSJ) yang mengecam tarif yang diusulkan Trump dengan membuat tulisan berjudul "Perang Dagang Terbodoh dalam Sejarah".

Trump membalas dengan menulis, "'Lobi Tarif', dipimpin oleh Wall Street Journal yang globalis dan selalu salah, berupaya keras untuk membenarkan penipuan Amerika yang telah berlangsung selama puluhan tahun, baik dalam hal perdagangan, kejahatan, dan obat-obatan beracun."

Trump kembali mengulangi pernyataan yang sejak lama disampaikan. Dia mengecam defisit perdagangan AS dengan negara-nagara lain sebagai bukti bahwa mereka memanfaatkan warganya.

"Hari-hari itu sudah berakhir," ujarnya.

Dalam posting-an terpisah, Trump kembali menyerukan agar Kanada menjadi negara bagian AS untuk menghindari tarif tinggi. Tentu saja, Kanada tak perlu membayar tarif itu jika menjadi negara bagian ke-51 AS.

Dia juga mengklaim bahwa AS telah membayar ratusan miliar dolar untuk menyubsidi Kanada. Tanpa subsidi tersebut, Kanada tidak akan bisa menjadi negara yang layak.

"Oleh karena itu, Kanada harus menjadi negara bagian ke-51 yang kita sayangi," katanya.

Bukan hanya tak akan menanggung tarif tinggi, lanjut Trump, Kanada akan mendapat perlindungan militer jauh lebih baik.

Biro Sensus AS mencatat, defisit perdagangan negara itu dengan Kanada pada 2024 sebesar 55 miliar dolar AS.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut