Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Trump Isyaratkan Perlambat Penarikan Pasukan AS dari Suriah

Selasa, 01 Januari 2019 - 13:19:00 WIB
Trump Isyaratkan Perlambat Penarikan Pasukan AS dari Suriah
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat akan memperlambat penarikan sekitar 2.000 tentara AS yang ditempatkan di Suriah.

Pengumuman itu bertentangan dengan pernyataan Trump sebelumnya, yang bersumpah akan segera menarik pasukan AS dari Suriah setelah mengklam kekalahan ISIS. Namun, tenggat waktu kapan penarikan itu masih tidak jelas.

Dalam cuitan pada Senin pagi waktu AS, Trump tampaknya mengisyaratkan berhati-hati menentukan jadwal untuk menarik pasukan AS.

"ISIS sebagian besar hilang, kami perlahan mengirim pasukan kami kembali ke rumah untuk bersama keluarga mereka, sementara pada saat yang sama memerangi sisa-sisa ISIS," cuit Trump di Twitter, seperti dilaporkan AFP, Selasa (1/1/2019).

Dia juga mengecam pihak yang mengkritik strateginya atas Suriah, baik oposisi maupun media. Menurut Trump, seharusnya dirinya menerima lebih banyak pujian atas apa yang sudah dilakukan untuk Surah.

"Jika ada orang selain Donald Trump melakukan apa yang saya lakukan di Suriah, yang merupakan kekacauan yang dimuat ISIS ketika saya menjadi Presiden, mereka akan menjadi pahlawan nasional," cuit Trump.

"Hasilnya JAUH LEBIH BAIK daripada yang pernah saya katakan akan terjadi! Saya berkampanye melawan PERANG YANG TIDAK PERNAH AKHIR, ingat!" tambahnya.

Pernyataan Trump ini datang tidak lama setelah Senator dari Partai Republik, Lindsey Graham, menyatakan Trump setuju untuk mengevaluasi kembali keputusannya menarik pasukan dari Suriah.

Pernyataan Graham muncul setelah dia bertemu dengan Trump dan kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Joseph Dunford untuk membahas pengumuman mengejutkan tersebut.

"Setelah berdiskusi dengan presiden dan Dunford, saya tidak pernah merasa lebih baik tentang ke mana kita menuju. Saya pikir kita memperlambat segalanya dengan cara yang cerdas. Tetapi tujuannya selalu sama untuk dapat meninggalkan Suriah dan memastikan ISIS tidak pernah kembali," kata Graham.

"Saya pikir kita berada dalam situasi jeda, di mana kita mengevaluasi kembali apa cara terbaik untuk mencapai tujuan presiden yaitu membuat orang membayar lebih banyak dan melakukan lebih banyak," sambungnya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut