Trump: Jika Iran Ingin Berperang, Riwayatnya Akan Resmi Berakhir
Pada Minggu (19/5), sebuah roket Katyusha ditembakkan ke kantor-kantor pemerintah perumahan Zona Hijau Baghdad dan kedutaan termasuk misi AS. Belum diketahui siapa yang berada di balik serangan itu.
Menurut laporan media AS, Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton, mendorong tindakan keras terhadap Iran, namun yang lain di dalam pemerintahan menentang.
Trump sendiri mengatakan baru-baru ini bahwa dia harus "meredam" Bolton.
Menteri luar negeri Iran sendiri meyakini tidak akan ada eskalasi antara Iran dan AS, apalagi perang. Hal ini, kata dia, karena tidak ada pihak yang mampu melawan Iran.
"Kami yakin tidak akan ada perang karena kami tidak ingin perang juga tidak ada yang memiliki ilusi bahwa mereka dapat menghadapi Iran di wilayah itu," kata Mohammad Javad Zarif, kepada kantor berita yang dikelola pemerintah, IRNA pada akhir kunjungan ke China.
Hubungan Iran-AS mencapai titik terendah baru tahun lalu ketika Trump AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi sepihak yang dicabut sebagai imbalan pada Iran yang kembali mengingkatkan program nuklirnya.
Editor: Nathania Riris Michico