Trump Kritik Keras Joe Biden karena Umumkan ke Dunia AS Kehabisan Amunisi Perang
WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump blak-blakan menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bodoh. Dia mengkritik pernyataan Biden yang mengumumkan AS kehabisan amunisi artileri 155 mm. Itu yang menjadi alasan bagi Biden untuk mengirim bom klaster ke Ukraina karena memiliki ukuran yang sama.
“Kita memiliki seorang pemimpin yang tidak mengerti apa yang dia lakukan. Kita memiliki seorang pemimpin yang ... memberi tahu seluruh dunia bahwa kita tidak memiliki amunisi. Anda tahu, setiap gudang amunisi saya isi penuh 3 tahun lalu. Kita telah berikan semuanya," kata Trump, dalam wawancara televisi merujuk pada masa kepemimpinannya di AS.
Dia menyesalkan kondisi AS yang kini kehabisan amunisi telah diketahui seluruh dunia, termasuk lawan-lawan AS seperti China dan Korea Utara.
"Jika Anda memberikan semuanya, satu-satunya hal lebih buruk dari itu adalah memberi tahu dunia bahwa kita tidak punya (amunisi). Dia telah memberi tahu China dan tempat-tempat lain yang bermusuhan bahwa kita tidak memiliki amunisi. Betapa bodohnya seseorang mengatakan itu,” kata Trump, seperti dilaporkan kembali Sputnik.
Trump menambahkan, amunisi habis merupakan informasi rahasia yang tak boleh diketahui pihak lain, apalagi musuh.
"Lihatlah semua uang yang kita berikan ke Ukraina, tapi Ukraina membayar banyak uang kepada keluarga Biden," ujarnya.
Trump sebelumnya menuduh Biden dan putranya, Hunter, menerima jutaan dolar AS dari seorang pengusaha Ukraina. Itu terjadi saat Biden masih menjabat wakil presiden di pemerintahan Barack Obama.
Dia melanjutkan, jika terpilih menjadi presiden AS dalam Pilpres 2024 mendatang dia akan menyelesaikan perang Ukraina-Rusia. Soal bantuan untuk Ukraina, Trump akan meminta negara-negara Eropa untuk melakukan bagian mereka.
“Saya akan menyelesaikan perang. Soal uang, nomor 1 saya akan memberi tahu Eropa, ‘Anda masih kurang sekitar 100 miliar dolar AS. Anda harus membayar.’ Eropa memberikan sangat sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat," tuturnya.
Trump menyebut AS telah memberi bantuan 150 miliar dolar, sedangkan Eropa 20 miliar, padahal jarak mereka dengan Ukraina lebih dekat.
"Anda tahu ekonomi mereka hampir sama dengan kita jika Anda menggabungkan semuanya, seharusnya mereka menyumbang dalam jumlah yang sama dengan kita, jika tidak lebih," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono