Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Trump Pertimbangkan Larang Warga AS ke Italia dan Korsel Terkait Virus Korona

Kamis, 27 Februari 2020 - 12:02:00 WIB
Trump Pertimbangkan Larang Warga AS ke Italia dan Korsel Terkait Virus Korona
Trump pertimbangkan larang warga AS ke Italia dan Korsel terkait virus korona (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (26/2/2020), mempertimbangkan mengeluarkan pembatasan perjalanan bagi warganya ke Italia dan Korea Selatan (Korsel) terkait kekhawatiran virus korona atau Covid-19.

Trump yakin kasus virus korona tak akan parah di AS meskipun telah ditemukan kasus penularan pertama terhadap warga dari sumber yang tidak diketahui.

"Saya berpikir ini bisa dihindari. Saya pikir ada kemungkinan bisa menjadi lebih buruk, tapi tak ada yang tak bisa dihindari," kata Trump, dikutip dari AFP, Kamis (27/2/2020).

Pada kesempatan itu Trump juga menunjuk Wakil Presiden Mike Pence memimpin tim respons penanganan virus korona.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini warga asing yang melakukan perjalanan dari China dalam 2 pekan terakhir dilarang masuk AS. Ada kemungkinan lebih banyak negara yang dimasukkan dalam daftar, terutama dengan jumlah kasus virus korona besar.

"Pada waktunya kami bisa memutuskan, tapi sekarang bukan saat yang tepat," katanya, saat disinggung soal Italia dan Korsel.

Korsel melaporkan hampir 1.600 kasus virus korona, tertinggi kedua setelah China, sementara Italia telah melaporkan 400 kasus. Kedua negara masing-masing telah melaporkan 12 kasus kematian.

"Italia, Anda tahu masalahnya lebih dalam. Kami sedang memperketat pemeriksaan orang-orang yang datang, sangat ketat dan pada titik tertentu kami mungkin melarangnya," ujar Trump

Pada Rabu malam, Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menaikkan status nasihat perjalanan ke Korsel menjadi level 2. Deplu mendesak warga AS mempertimbangkan berpergian ke Korsel.

Pernyataan Trump mengenai virus korona berlawanan dengan pesan yang disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sehari sebelumnya. Mereka mendesak warga AS membatalkan pertemuan massal dan mengusulkan agar sekolah-sekolah dan perkantoran mulai membiasakan cara beraktivitas online.

"Ini bukan masalah apakah akan terjadi, tapi lebih sebagai pertanyaan, kapan tepatnya ini akan terjadi," kata pejabat CDC, Nancy Messonnier.

Hingga Rabu, ada 60 kasus virus korona yang dilaporkan di AS. Sebanyak 15 terdeteksi melalui sistem kesehatan masyarakat dan 45 lainnya dipulangkan dari luar negeri, baik dari kapal pesiar Diamond Princess atau dari Wuhan, China, tempat ditemukannya kasus virus korona pertama kali.

Sementara kasus pertama warga AS yang terinfeksi dari sumber penularan tak diketahui, CDC menjelaskan hal itu terjadi di California.

"(Dia) Tidak memiliki riwayat perjalanan yang sesuai atau terpapar dari pasien lain yang diketahui," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut