Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:16:00 WIB
Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia
Donald Trump mengungkap 30.000 orang di Ukraina tewas akibat perang dengan Rusia (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap besarnya korban jiwa dalam perang Rusia dan Ukraina. Dia menyebut hingga 30.000 orang tewas akibat konflik bersenjata yang telah berlangsung sejak Februari 2022 tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Trump saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (15/12/2025) waktu setempat, usai melakukan pembicaraan intensif dengan para pemimpin Eropa dan Ukraina terkait upaya mengakhiri perang.

“Ketika Anda kehilangan 25.000 hingga 30.000 orang, sebagian besar adalah tentara, juga penduduk kota-kota seperti Kiev dan wilayah lain di seluruh Ukraina, itu sangat buruk,” ujarnya, seperti dikutip dari AFP.

Trump kembali menekankan dampak kemanusiaan yang besar akibat perang Rusia-Ukraina dan mengulang pernyataannya bahwa konflik tersebut seharusnya tidak pernah terjadi. Dia menyebut kehancuran yang ditimbulkan perang ini belum pernah terjadi sebelumnya di era modern Eropa.

Meski mengklaim perdamaian semakin dekat, Trump mengingatkan bahwa kemajuan masih rapuh dan dapat berubah sewaktu-waktu. Dia menyoroti sikap Rusia dan Ukraina yang kerap berubah dalam keinginan untuk mengakhiri perang.

Perang Rusia-Ukraina menjadi konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Selain menelan puluhan ribu korban jiwa, perang ini juga berdampak luas terhadap pasar energi global, rantai pasokan pangan, serta dinamika aliansi keamanan internasional.

Amerika Serikat bersama sekutu NATO terus memberikan dukungan militer dan keuangan kepada Ukraina, sementara upaya diplomatik untuk menghentikan pertempuran semakin digencarkan di tengah meningkatnya kerugian di medan perang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut