Trump Sebut Israel Menang Perang Lawan Iran, Benarkah?
Selain pernyataannya mengenai keunggulan Israel, Trump juga memberi batas waktu dua pekan kepada Iran untuk menyepakati negosiasi dengan Amerika Serikat. Jika tidak, Iran disebut akan menghadapi “konsekuensi yang lebih keras”.
“Ini hanya waktu untuk melihat apakah orang-orang sadar atau tidak,” ujar Trump, tanpa merinci bentuk konsekuensi yang dimaksud.
Meski Trump menyebut Israel tengah menang, sejumlah analis internasional menilai bahwa konflik ini masih jauh dari kata selesai. Iran masih memiliki kapasitas militer yang signifikan, termasuk rudal balistik jarak jauh dan drone kamikaze yang telah digunakan untuk menyerang berbagai target strategis di Israel.
Selain itu, korban di kedua belah pihak terus bertambah, dan situasi kemanusiaan di kawasan memburuk. Dukungan publik terhadap perang pun mulai terbelah di berbagai negara.
Korban di pihak Israel hingga Jumat (20/6/2025) malam, 1.217 orang luka. Dari jumlah itu, 12 orang dalam kondisi serius, 49 luka parah, dan 1.156 luka ringan. Sementara laporan lain menyebutkan jumlah korban tewas 25 orang.
Berdasarkan data Israel, Iran telah meluncurkan lebih dari 450 rudal lebih sejak 13 Juni dalam lebih dari 50 kali serangan.
Sementara itu, pemerintah Iran tidak merilis angka resmi jumlah korban tewas maupun luka. Namun berdasaarkan data lembaga HAM Human Rights Activists (HRA) yang berbasis di Wasington DC, AS, serangan Israel ke Iran hingga Rabu (18/6/2025) menewaskan sedikitnya 639 orang serta melukai lebih dari 1.320 lainnya.